Jakarta, mu4.co.id – Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah mencapai 16 juta hektare, dan pemerintah memastikan tidak akan perluas lahan perkebunan sawit lagi.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa perkebunan sawit di Indonesia tidak akan menyebabkan deforestasi, yang menjadi kekhawatiran Uni Eropa.
Hal ini karena pemerintah telah menerapkan moratorium sawit melalui Instruktur Presiden (Inpres) No.8/2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit Serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit.
Baca Juga: Wujudkan Mandiri Energi, Mentan Luncurkan Biodiesel B50 di Batulicin!
Namun, moratorium tersebut berakhir pada 19 September 2024, dan hingga kini belum ada keputusan apakah Inpres tersebut akan diperpanjang.
“Kita sudah memiliki moratorium, kita tidak akan memperluas lahan kelapa sawit ini. Kita akan mempertahankan 16 juta hektare,” ucap Luhut dalam agenda Indonesia International Sustainability Forum 2024, dikutip dari Kontan, Selasa (10/9).
Luhut menegaskan bahwa tantangan utama pemerintah saat ini adalah meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Padahal Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia, memiliki potensi besar dalam mengembangkan biodiesel.
Pemerintah menargetkan agar dari 16 juta hektare lahan sawit yang ada, dapat menghasilkan 5 ton sawit per hektare.
“Anda dapat membayangkan 5 kali 16 juta, Ini adalah angka yang sangat besar yang dapat membawa ekonomi kita juga di atas pertumbuhan 6% hingga 7% dalam waktu 10 tahun,” ujar Luhut.
(Kontan)