Palangka Raya, mu4.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), telah mengumumkan dan menetapkan 4 pasangan calon peserta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2024, Ahad (22/09/2024).
Sehari setelah penetapan tersebut, KPU pun menggelar proses pengundian nomor urut yang dilakukan oleh masing-masing paslon. Dan berdasarkan hasil pengundian, nomor urutnya adalah sebagai berikut:
- Nomor urut satu (1), pasangan Willy Midel Yoseph dengan Habib Ismail Bin Yahya, diusung oleh Partai Nasdem, PKB, dan PBB.
- Nomor urut dua (2), pasangan Nadalsyah Koyem dan Supian Hadi, didukung oleh PDI-P, Partai Demokrat, Partai Hanura.
- Nomor urut tiga (3), pasangan Agustiar Sabran dan Edy Pratowo, yang didukung oleh Partai Gerindra, PKS, PAN, PKN, dan PSI.
- Nomor urut empat (4), pasangan Abdul Razak dan Sri Suwanto, diusung oleh Partai Golkar, Partai Perindo, Partai Buruh, Partai Ummat, serta Partai Gelora.
Baca juga: KPU Banjarmasin Resmi Tetapkan Nomor Urut 3 Pasangan Calon Pilkada Banjarmasin 2024
Ketua KPU Kalteng, Sastriadi menyebutkan bahwa setelah ini akan dilakukan penandatanganan Berita Acara Penetapan Pasangan Calon, serta penyerahan Salinan Surat Keputusan KPU Provinsi Kalimantan.
“Selanjutnya dilakukan penandatanganan Berita Acara Penetapan Pasangan Calon, serta penyerahan Salinan Surat Keputusan KPU Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 50 Tahun 2024 dan plakat nomor urut kepada masing-masing Paslon,” ujar Sastriadi.
Untuk diketahui, jumlah total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.960.035 orang pemilih yang tersebar di 4.446 TPS, 1.571 kelurahan dan desa, pada 136 kecamatan dan 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah.
Pihaknya pun berpesan agar masing-masing tim kampaye pasangan calon tetap menjunjung tinggi keamanan, ketertiban, dan ketentraman masyarakat Kalteng. Masyarakat juga diminta untuk turut serta menyukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan menggunakan hak pilihnya pada saat hari pemungutan suara mendatang.
“Sekalian kita meminta agar tim kampaye memberikan edukasi politik kepada masyarakat, khususnya tentang pelaksanaan pemilu,” sambung Sastriadi.
(antaranews.com, borneonews.co.id)
