Media Berkemajuan

15 Mei 2025, 03:26
Search

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Disambut Meriah di Madinah, Begini Suasananya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Penyambutan jemaah haji kloter pertama
Penyambutan jemaah haji kloter pertama. [Foto: Instagram @informasihaji]

Madinah, mu4.co.id – Sebanyak 393 jemaah haji Indonesia dari embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-01) mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Arab Saudi, pada Jumat (2/5) pukul 07.15 waktu setempat.

Sembilan jemaah yang baru tiba yang menggunakan kursi roda dibantu oleh petugas haji saat menaiki bus menuju hotel.

Sesampainya di hotel, jemaah haji tersebut disambut meriah oleh petugas haji serta pemilik hotel, membuat suasana kedatangan semakin ceria. 

Sejumlah pejabat hadir dalam penyambutan, termasuk Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz, Konsul Jenderal RI di Jeddah Yusron Ambari, Direktur Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Suhendra, Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan Agusdini Banun Saptaningsih, serta Staf KUH Nasrullah Jasam.

Setibanya di bandara, mereka langsung diarahkan menuju Hotel Abrajtabah di Jalan Abu Bakar As-Siddiq menggunakan bus.

Baca Juga: Embarkasi Banjarmasin Siap Berangkatkan 13 Kloter Jemaah Haji 2025!

Hotel yang berjarak sekitar 300 meter dari Masjid Nabawi ini menjadi tempat menginap jemaah, yang diantar secara bergantian dengan 10 bus. Petugas haji Indonesia telah bersiaga membantu proses kedatangan, termasuk menyediakan kursi roda bagi lansia dan jemaah yang memerlukan bantuan.

Pemilik hotel, Abdullah Ahmad, menyambut langsung jemaah dengan iringan hadrah dan lantunan selawat. Para jemaah juga diberi air zamzam serta disambut taburan kelopak mawar. Setelah itu, mereka menuju meja layanan untuk menerima kunci kamar, didampingi petugas hotel dan kloter. 

Dubes Abdul Aziz Ahmad mengapresiasi sambutan hangat ini dan menyebutnya sebagai contoh standar pelayanan bagi kloter berikutnya.

“Kedatangan hari ini saya lihat baik, sangat baik, lancar. Jemaahnya juga tidak terlalu kelihatan lelah, walaupun ini perjalanan sangat panjang,” ujar Dubes Abdul Aziz, dikutip dari detik news, Sabtu (3/4).

Ia menilai bahwa sistem fast track sangat memudahkan karena mempercepat proses kedatangan jemaah. Menurutnya, menunggu terlalu lama di bandara dapat menyebabkan jemaah kelelahan.

“Mulai dari keluar bandara, masuk bis, sampai ke hotel dan disambut dengan baik-ini semua lancar. Mudah-mudahan ini bisa jadi standar layanan haji tahun ini,” ucapnya.

(Detik news, Kompas)

[post-views]
Selaras