Media Berkemajuan

23 Maret 2025, 07:58
Search

Kantor Tempo Dapat Kiriman Kepala Babi, Pimred Tempo: Curigai Teror Karya Jurnalistik

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Kepala Babi
Kantor Tempo Dapat Kiriman Kepala Babi [Foto: BBC]

Jakarta, mu4.co.id – Kantor Tempo mendapat kiriman kepala babi yang dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam pada Rabu (19/03/2025), sekitar pukul 16.15 WIB.

Pimpinan Redaksi Tempo, Setri Yasra menduga hal tersebut sebagai teror terhadap karya jurnalistik Tempo. “Kami mencurigai ini sebagai upaya teror dan melakukan langkah-langkah yang menghambat kerja jurnalistik,” katanya.

Padahal ia menyebut kebebasan dalam bekerja di dunia jurnalistik tidak boleh mendapatkan teror, karena kinerja wartawan diatur di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers mengatur perlindungan pers dan wartawan di Indonesia.

“Kebebasan pers itu tidak boleh diteror, diganggu, dan diintimidasi oleh alasan apa pun. Karena setiap media menjalankan fungsinya yang sudah diatur oleh undang-undang,” ucapnya dilansir dari tempo.co.

Baca juga: Heboh, Potongan Lembar Al-Qur’an Jadi Pembungkus Sayur di Salah Satu Pasar Martapura

Diketahui, awalnya kiriman kotak berisi kepala babi tersebut ditujukan kepada “Cica” yang merupakan nama panggilan Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik di Tempo.

Dimana Cica baru pulang dari liputan bersama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran, sesama wartawan desk Politik dan host Bocor Alus. Karena mendapat informasi ada paket kiriman untuknya, ia membawa kotak kardus tersebut ke kantor, pada Kamis, 20 Maret 2025 sekitar pukul 15.00 WIB.

Hussein yang membuka kotak tersebut sudah curiga, itu paket teror karena tak ada sama sekali nama pengirim, dan ketika Hussein serta beberapa wartawan membawa kotak kardus keluar gedung, dan seluruh kotak kardus sudah dibuka terpampang kepala babi

“Sudah tercium bau busuk ketika kardus dibuka. Baunya makin menyengat dan terlihat masih ada darahnya. Kedua telinganya terpotong,” kata Hussein.
(tempo.co)

[post-views]
Selaras