Bandung, mu4.co.id – Jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara ternyata ada di Indonesia yakni Jembatan Gantung Rengganis yang berada di Provinsi Jawa Barat (Jabar), tepatnya di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.
Jembatan yang memiliki ketinggian sekitar 75 meter dengan panjang sekitar 370 meter itu juga menjadi salah satu obyek wisata di daerah Bandung Selatan dan menjadi penghubung serta pintu masuk ke lokasi Kawah Rengganis.
Sungguh sangat menarik, menguji adrenalin menantang dapat melewati jembatan gantung terpanjang se-Asia Tenggara tersebut, dimana saat melintas di jembatan gantung tersebut, wisatawan akan disuguhi hamparan hijau hutan belantara serta kebun teh. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati keranjang gantung yang dikenal dengan keranjang sultan, sambil menikmati pemandangan di sekitar kawah Rengganis.
Oleh karena itu, Jembatan Rengganis yang dikelola PT Prakarsa Mulya bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII itu akan menjadi salah satu destinasi favorit yang akan dikunjungi wisatawan, baik wistawan lokal dan mancanegara.
Baca juga: 21 Tahun Dibangun. Pakar Konstruksi ITS Peringatkan Kerusakan Jembatan Suramadu!
Adapun harga tiket untuk melintasi jembatan Rengganis adalah Rp30 ribu per orang. Namun ada paket VIP atau terusan seharga Rp100 per orang, untuk melewati jembatan gantung dengan menaiki keranjang sultan, Situ Patenggang dan wahana di Glamping Lakeside.
Mengenai keamanan pengunjung tidak perlu khawatir, karena penggelola menjamin keamanan pengunjung. Dimana di sisi kiri, kanan jembatan ada kawat sling baja untuk pengaman khusus, dengan lantai dari papan yang disusun rapat. Tak main-main, kawat sling baja ini diimpor dari luar negeri, serta telah melalui hasil uji coba dan penelitian dari pabrik. Meski demikian untuk perlindungan jembatan gantung Rengganis ini, hanya bisa dilintasi paling banyak 70 orang.
Sebagai informasi, jembatan gantung Rengganis ini pada awalnya dibangun pada awal abad ke-20, oleh pihak pemerintah kolonial Belanda. Dimana sebelumnya, jembatan tersebut hanya dibuat dengan kayu. Namun, seiring berjalannya waktu, dilakukan pembangungan ulang dengan dan peresmiannya dilakukan pada Mei 2022 lalu.