Makkah, mu4.co.id – dr H Meldy Muzada Elfa, Sp.PD.,K-Ger.,FINASIM, seorang dokter dari Banjarmasin Kalimantan Selatan yang ditugaskan sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2024 mendampingi jemaah haji Indonesia di Daerah Kerja (Daker) Makkah, Sektor Khusus (Seksus) Masjidilharam sebagai Penanganan Kritis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH).
Tim di Seksus Masjidilharam ini terdiri dari tiga tugas dan fungsi (tusi) yaitu Perlindungan Jemaah (Linjam) yang diisi oleh TNI dan Polri, PKP3JH yang diisi oleh dokter, perawat, apoteker, dan praktisi kesehatan lainnya, serta Lansia dan Disabilitas yang diisi oleh petugas yang kompeten.
Sebagai salah seorang petugas haji di Seksus Masjidilharam, keseharian dr Meldy dihabiskan di dalam dan sekitar Masjidilharam. Ada banyak kisah yang dialaminya, salah satunya adalah setiap hari selalu berada di lingkungan Masjidilharam, serta shalat fardhu berjamaah.
“Jika sedang bertugas di area mataf dan masaa, maka bisa selalu melihat Baitullah yang dapat memberikan energi positif saat bertugas,” ujar dr Meldy.
Baca juga: 45 Ribu Jemaah Lansia Berangkat Haji. Begini Tips Menjaga Kesehatan dari dr. Meldy!
Sejak di tanah air ribuan pasien telah diperiksa, diobati, dan ditangani oleh dokter yang menyelesaikan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Subspesialis Konsultan Geriatri di Universitas Gajah Mada ini. Namun ketika melayani para duyufurrahman (tamu Allah), baik masalah kesehatan maupun non kesehatan, di tanah suci terlebih saat di dalam Masjidilharam, di depan Baitullah, sungguh terasa ada kenikmatan tersendiri.
“Banyak pelajaran yang dapat dipetik saat bertugas di tempat religius dan mulia ini,” ungkap dr Meldy.
Hal sepele seperti lupa makan pagi, kurang minum air, atau lupa minum obat darah tinggi dapat menyebabkan masalah serius. Kasus seperti hipoglikemia, dehidrasi, heat stroke, artritis akut pada OA kronik, PPOK eksaserbasi akut, serangan asma, dan delirium akut pada lansia adalah beberapa hal yang sering dijumpai saat bertugas.
Dan jika tidak ditangani dengan segera maka dapat menyebabkan komplikasi serius. Pada lansia contohnya, petugas harus memperhatikan saat lansia ini turun/ naik eskalator, sebab kasus jatuh yang menyebabkan patah tulang/ fraktur dan luka kaki karena terjepit eskalator juga pernah terjadi.
Baca juga: Cuaca Panas Terik, Sebagian Jemaah Embarkasi Banjarmasin Tiba di Makkah. Ini Pesan dr Meldy!
dr Meldy ketika dihubungi mu4.co.id di Makkah pada Kamis (6/6) menyampaikan harapan dan doa agar selama bertugas sebagai petugas haji senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan, dan keikhlasan dalam melayani para tamu Allah.
“Insya Allah, 10 hari lagi akan masuk puncak ibadah haji yaitu Armuzna (rangkaian ibadah wajib di Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Semoga Allah memberikan keridhoan dan kemudahan,” tutur dr Meldy.
dr Meldy juga menyampaikan hal-hal kecil yang apabila ikhlas dikerjakan mungkin saja dapat menjadi pemberat timbangan amal kebaikan.
“Setiap langkah kecil kita dalam membantu tamu Allah, mungkin bisa menjadi jalan bagi sehatnya keluarga. Tangan yang menolong mungkin menjadi alasan turunnya rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” pungkasnya.