Media Berkemajuan

15 Mei 2025, 06:01
Search

Dosen ITB Lulus Doktor di Usia 26 Tahun, Pecahkan Rekor Termuda dan Tercepat di UGM!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Lulusan tercepat ugm
Dosen ITB Lulus Doktor di Usia 26 Tahun, jadi yang termuda dan tercepat [Foto: ugm.ac.id]

Yogyakarta, mu4.co.id – Seorang Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Dewi Agustiningsih, S.Si., menjadi menjadi lulusan program doktor termuda dan tercepat di Universitas Gadjah Mada (UGM), hal itupun mencuri perhatian publik.

Dewi meraih gelar doktor pada usia 26 tahun dengan masa studi hanya 2 tahun 6 bulan 13 hari, jauh di bawah rata-rata lama studi doktoral di Indonesia yang mencapai 4 tahun 7 bulan dan usia lulusan rata-rata 42 tahun.

Di samping pencapaiannya tersebut, ternyata Dewi berasal dari keluarga yang sederhana. “Motivasi saya sederhana, saya hanya ingin membuktikan bahwa latar belakang ekonomi tidak membatasi impian seseorang,” kata Dewi dikutip dari laman resmi UGM, Jumat (25/04/2025).

Diketahui, Dewi menempuh pendidikan sarjananya di Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM melalui beasiswa Bidikmisi sejak 2016, yang mana kala itu ia menerima uang saku Rp 600.000 per bulan yang ia kelola untuk kebutuhan hidup dan kuliah.

Baca juga: Belinda, Alumni Al Mazaya Jadi Lulusan Terbaik UGM, Simak Tips dan Trik Darinya!

Kemudian melalui program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU), yang memberikan percepatan bagi sarjana unggulan untuk menempuh S2 dan S3 sekaligus. Ia lulus S1 tahun 2020, kemudian menyelesaikan S2 pada 2022, dan berhasil meraih gelar doktor pada awal 2025.

“Awalnya, saya tidak menyangka bisa sampai di jenjang doktoral. Tapi setelah menyelesaikan S1, saya mendapatkan kesempatan mengikuti seleksi program PMDSU, dan bersyukur diterima,” tuturnya.

Sebagai seorang dosen Kimia di ITB, ia tidak berhenti di pencapaian akademiknya saat ini. Ia berkomitmen melanjutkan riset dalam bidang katalis dan kimia material, serta menjajaki kolaborasi lintas disiplin dengan teknik lingkungan atau farmasi.

“Saya juga berharap bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa-mahasiswa dari latar belakang sederhana seperti saya, bahwa mimpi setinggi apapun bisa dicapai asal kita punya tekad dan semangat belajar yang kuat,” pungkasnya.
(ugm.ac.id)

[post-views]
Selaras