China, mu4.co.id – Para ilmuwan di China merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala besar yang akan ditempatkan di orbit geostasioner dengan ketinggian 32.000 km di atas permukaan Bumi.
Dengan jarak dan posisi tersebut, radiasi sinar matahari tidak akan terganggu oleh berbagai halangan seperti siklus siang-malam hingga cuaca, yang membuat orbit PLTS setara dengan periode rotasi Bumi dan selalu berada pada titik yang sama di atas permukaan Bumi.
Seorang ilmuwan senior dari Akademi Teknik China dan salah satu otak di balik proyek tersebut, Long Lehao menyebutkan bahwa proyek yang dimulai di Chongqing pada 2019 itu sama pentingnya dengan memindahkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di dunia, Three Gorges Dam, ke orbit geostasional.
“Kami sedang mengerjakan proyek ini sekarang. Ini adalah proyek yang luar biasa untuk dinantikan,” kata Long Lehao.
Baca juga: Tak Mau Kalah, Produk Buatan China Ini Digadang-gadang Bakal Geser Starlink Elon Musk!
Diketahui, PLTS yang sedianya memiliki panjang 1 kilometer (km) yang mengorbit di luar angkasa tersebut akan memiliki efisiensi pembangkit 10 kali lipat dibandingkan panel surya di Bumi. Dimana ketika terkumpul, energi dari PLTS akan diubah menjadi gelombang mikro dan ditransmisikan ke stasiun pengumpul di Bumi.
Setelah produksi selesai, PLTS tersebut pun akan dibawa ke ruang angkasa dengan roket berat Long March-9 dan ditempatkan di orbit.
Setelah berada di orbit, PLTS tersebut diharapkan dapat memanen energi sebanyak jumlah total minyak yang dapat diekstraksi dari Bumi dalam setahun.
(kompas.com)
