Jakarta, mu4.co.id – Penemuan baru mengungkapkan bahwa keberadaan manusia pertama di Yunani diperkirakan sudah ada sejak 280-700 ribu tahun lalu.
Sebelumnya kita hanya mengetahui bahwa keberadaan manusia paling awal di Yunani adalah berusia 250 ribu tahun.
Penemuan ini diungkap melalui situs purba di Cekungan Megapolis di Arcadia, sekitar 200 kilometer barat daya Athena, yang menampung salah satu lignit terbesar di Yunani.
Terkenal di kalangan arkeolog, Situs Megalopolis ini menyimpan fosil kuno. Namun, situs ini baru sedikit dilakukan target penggalian.
Baca Juga: Penampakan Gambar Peta Dari 15.000 Tahun Lalu
Selama lima tahun, Kementerian Kebudayaan dan Olahraga Yunani serta American School of Classical Studied di Athena mencari tahu lebih dalam tentang situs Megalopolis melalui penggalian.
“Aktivitas penambangan mengungkapkan lima situs baru di cekungan, yang mengekspos sedimen yang mengandung fosil ke kedalaman yang jauh lebih dalam, sehingga mengungkap sisa-sisa yang lebih tua,” kata Katerina Harvati, ahli paleoantropologi di Universitas Tübingen di Jerman dan pemimpin studi bersama, dikutip dari Live Science.
Baca Juga: Begini Wujud Kuburan Tertua di Dunia Milik Manusia Purba
Meski belum jelas hominin purba mana yang menggunakan situs tersebut, namun para peneliti menduga itu adalah Homo Sapiens kuno.
Pada situs terbaru, Choremi 7, yang berasal dari sekitar 280.000 tahun yang lalu ditemukan perkakas batu serta tulang rusa dengan bukti bekas luka.
Kemudian pada Tripotamos 4 yang berusia 400.000 tahun, memiliki temuan banyak alat batu dan bukti pengerjaan batu baru.
Menurut peneliti, situs-situs ini sangat penting untuk memahami perkembangan evolusi periode Paleolitik Bawah sekitar 300.000 tahun yang lalu.
Tak hanya barang, para arkeolog juga menemukan bukti bahwa kerabat manusia purba mungkin membunuh dan memakan kuda nil.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Bangkai Kapal Kuno Berusia Lebih 2000 Tahun
Bukti ini ditemukan di situs Marathousa, berupa penemuan bekas potongan alat batu pada kerangka kuda nil. Sedangkan di dekatnya, tepatnya di Marathousa 1 terdapat bukti menyembelih gajah.
“Potongan tulang kuda nil dari Marathousa 2, yang juga ditemukan bersama dengan artefak litik, adalah satu-satunya temuan dari Pleistosen Tengah di Eropa tenggara,” ujar Harvati.
Tim juga menunjukkan bahwa eksploitasi megafauna kemungkinan besar terjadi selama periode ini.
Situs selanjutnya adalah Kyparissia 4 yang berada 70 meter di bawah permukaan tanah dan diduga berasal dari 700.000 tahun lalu.
Situs ini adalah situs arkeolog tertua dari era Paleolitik Bawah di Yunani. Pada situs ini, terdapat peralatan batu serta sisa-sisa spesies rusa raksasa, kuda nil, badak, gajah, hingga kera yang telah punah.
Ketika gletser menutupi sebagian besar Eropa selama zaman es besar antara 500.000 dan 300.000 tahun yang lalu, wilayah ini akan bebas es.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Pahatan Batu Berusia 2700 Tahun
“Penelitian kami merekonstruksi paleoenvironment cekungan telah menunjukkan bahwa itu akan berfungsi sebagai refugium selama kondisi Zaman Es. Memungkinkan populasi hewan dan tumbuhan, tetapi juga kelompok hominin untuk bertahan hidup selama masa glasial yang keras ketika mereka akan memiliki menghilang dari bagian utara benua Eropa,” papar Harvati.
Di Cekungan Megapolis, peneliti tidak hanya menemukan alat-alat batu dan fosil namun juga terdapat hewan kecil, kayu, sisa-sisa tanaman, hingga serangga.
Cekungan ini juga membuktikan bahwa hampir seluruh Pleistosen tengah, sebuah penemuan penting mengingat Eropa tenggara relatif belum dijelajahi untuk periode waktu ini.
“Oleh karena itu, cekungan Megalopolis memberikan potongan penting dari teka-teki evolusi manusia di Eropa,” tutur Harvati.
Sumber: detik.com