Media Berkemajuan

12 November 2024, 08:45

Bawaslu Waspadai Penggunaan Printer dan Scanner Ketika Rekapitulasi Suara, Karena Ini!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Bawaslu Waspadai Penggunaan Printer dan Scanner Ketika Rekapitulasi Suara [Foto: detik.com]

Jakarta, mu4.co.id – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja mengingatkan potensi kerawanan dalam penggunaan printer dan scanner sebagai alat bantu rekapitulasi suara oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada 14 Februari mendatang.

Menurut Bagja banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan alat tersebut dalam melakukan rekapitulasi suara. Ia menekankan pentingnya memperhatikan kondisi Tempat Pemungutan Suara (TPS), termasuk ketersediaan pasokan listrik.

“Pertama berkaitan dengan kondisi TPS, apakah TPS-nya teralirkan listrik atau tidak. Kondisi TPS yang tidak teraliri listrik tentu akan jadi masalah. Kemudian apakah akan mati listrik,” ujar Bagja dilansir dari  laman bawaslu.go.id, Sabtu (10/02/2024).

Baca juga: Viral Disamakan dengan Abdi Negara. Berapa Gaji KPPS dan Kapan Cairnya?

Selain itu Bagja juga mengatakan aspek lain yang perlu diperhatikan adalah kemampuan sumber daya manusia nya yang dalam hal ini adalah KPPS.

“Harus dipastikan oleh KPU bahwa setidaknya satu KPPS itu mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan alat printer dan scanner. Karena ini berkaitan juga dengan rekapitulasi manual karena formnya itu diisi kemudian diperbanyak melalui fotokopi,” tambahnya.

Ia juga menyarankan agar KPU melakukan pelatihan atau pendampingan dalam penggunaan alat printer dan scanner. Menurutnya, terkadang penggunanya juga kesulitan untuk mengoperasikan scanner dan mesin printer menggunakan gadget yang dimiliki.

Kendati demikian, alumni Universitas Indonesia ini mengapresiasi penggunaan alat tersebut untuk mengurangi tingkat kelelahan yang dihadapi KPPS seperti pada Pemilu 2019 karena harus mengisi formulir yang banyak.

“Ini mengapa, Bawaslu harus mengawal semua tahapan dari tingkat atas hingga yang paling bawah,” pungkas Bagja.

[post-views]
Selaras