Gaza, mu4.co.id – Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir menyerukan larangan atau pembatasan kepada warga Muslim Palestina untuk mengunjungi atau beribadah di Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan 1445 H mendatang.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pembatasan tersebut disesuaikan dengan keamanan yang sudah ditentukan.
“Perdana menteri membuat keputusan yang seimbang untuk memungkinkan kebebasan beribadah sesuai kebutuhan keamanan yang ditentukan oleh para profesional,” kata kantor PM Netanyahu, dikutip Reuters, Selasa (20/02/2024).
Baca juga: Rumah Khatib Masjid Al Aqsa Diserbu Tentara Israel
Demikian juga dilaporkan Stasiun televisi Israel Channel 12, menyatakan bahwa Ben-Gvir melarang warga Palestina di Israel yang berusia di bawah 70 tahun memasuki situs tersebut, dengan alasan untuk ‘keamanan.’
Menanggapi hal tersebut, Kelompok Militer Hamas pun mengatakan bahwa warga Palestina menolak keputusan kriminal tersebut, melawan arogansi dan kekurangajaran pendudukan, serta melakukan mobilisasi untuk berdiri teguh di Masjid Al-Aqsa.
Mereka juga menyebut rencana tersebut merupakan ‘pelanggaran kebebasan beribadah,’ serta menunjukkan niat Israel untuk meningkatkan serangannya terhadap Masjid Al-Aqsa selama Ramadan.
Sementara itu, The Times of Israel melaporkan bahwa pemerintahan AS, Joe Biden telah menyampaikan keprihatinannya kepada pemerintah Israel atas proposal Ben-Gvir yang ‘menghasut’ tersebut.
Para pejabat AS mengatakan menteri tersebut mungkin akan memicu ketegangan di Al-Aqsa selama bulan Ramadhan. Serta mungkin akan memicu isu sentral seputar Yerusalem di tengah meningkatnya permusuhan di Timur Tengah.
Sumber: sindonews.com
