Media Berkemajuan

8 Oktober 2024, 04:38

Ancam Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza, Menteri Israel: Ini Pilihan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Foto udara menggambarkan sejumlah bangunan di Gaza City yang rusak parah akibat gempuran udara Israel pada Selasa [10/10/2023].

Tel Aviv, mu4.co.id – Konflik antara Israel dan Hamas semakin memanas, sebab Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu dari partai sayap kanan Otzma Yehudit mengeluarkan pernyataan bahwa penggunaan bom nuklir di Gaza merupakan salah satu hal yang patut dipertimbangkan. Bahkan ia menyerukan untuk pembersihan etnis Palestina.

Hal itu disampaikan Eliyahu ketika diwawancarai Radio Kol Berama, Sabtu (4/11/2023).

Baca juga: Rudal Iron Dome Israel Malfungsi, Jatuh dan Merusak Kawasan di Israel

Dalam wawancara itu, ia terus berbicara tentang bagaimana perang di Gaza harus didefinisikan. Ia mengatakan salah satu pilihannya adalah menjatuhkan bom atom di Jalur Gaza, meski hal itu juga akan menghancurkan kota-kota Israel.

“Ini bom nuklir adalah salah satu pilihan,” katanya ketika ditanya soal opsi tersebut oleh penyiar radio. Ketika ditanya tentang nasib warga Israel yang disandera oleh Hamas di Gaza, ia menjawab, “Hidup mereka tidak lebih berharga daripada nyawa para prajurit.”

Ia juga mengatakan akan mendukung kembalinya pemukiman Yahudi di Gaza sambil menyarankan warga Palestina di Gaza untuk pindah ke “Irlandia atau gurun pasir”.

Amichai Ben-Eliyahu atau Amichai Eliyahu adalah penentang kuat proposal solusi dua negara Palestina dan Israel yang hidup berdampingan, dan menggambarkan Garis Hijau sebagai “garis khayalan.”

Amichai Eliyahu mendukung aneksasi penuh Tepi Barat oleh Israel dan mendorong Israel untuk “memaksakan kedaulatan di seluruh Yudea dan Samaria.”

Amicahi juga menyatakan keberatannya terhadap pemberian bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Mendengar pernyataan dari Amicahi Eliyahu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mulai panik dengan pernyataan itu. Kemudian ia dan pemimpin oposisi Lapid mengecam Amichai atas komentarnya.

“Perkataan Amichai Eliyahu tidak mencerminkan kenyataan,” kata Netanyahu. 

Baca juga: 60 Situs Israel Diserang Hacker Berbagai Negara

Ia berdalih, Israel dan militernya “bertindak sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk mencegah kerugian terhadap orang-orang yang tidak terlibat, dan kami akan terus melakukan hal tersebut sampai mencapai kemenangan”. Alasan Netanyahu itu sulit dipercaya karena hampir separuh dari 9.500 warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel adalah anak-anak.

Amichai Eliyahu kemudian ditangguhkan dari pertemuan pemerintah tanpa batas waktu, media Israel melaporkan dengan mengutip pernyataan dari kantor perdana menteri Israel. 

Israel saat ini adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki hulu ledak nuklir meski pemerintah di Tel Aviv tak pernah secara resmi mengungkapkan jumlahnya.

Namun, tanpa bom nuklir pun Israel sudah menjatuhkan bom di Gaza dengan total daya yang hampir setara. LSM internasional the Euro-Med Human Rights Monitor (EMHRM) menyebut, hingga pekan lalu Israel telah menjatuhkan lebih dari 25.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza sejak dimulainya perang skala besar pada tanggal 7 Oktober. Jumlah itu setara dengan dua bom nuklir.

Menurut organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Jenewa itu, tentara Israel telah mengakui mengebom lebih dari 12.000 sasaran di Jalur Gaza, dengan rekor jumlah bom yang melebihi 10 kilogram bahan peledak per individu. Euro-Med Monitor menyoroti bahwa berat bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945 diperkirakan setara sekitar 15.000 ton bahan peledak.

Baca juga: Persatuan Ulama Muslim Internasional Keluarkan Fatwa Seruan Intervensi Militer Terhadap Israel-Palestina

“Karena perkembangan teknologi mempengaruhi potensi bom, bahan peledak yang dijatuhkan di Gaza mungkin dua kali lebih kuat dari bom nuklir. Ini berarti bahwa kekuatan destruktif dari bahan peledak yang dijatuhkan di Gaza melebihi kekuatan bom yang dijatuhkan di Hiroshima,” tulis pernyataan Euro-Med Monitor. Mereka mencatat bahwa wilayah kota di Jepang itu adalah 900 kilometer persegi, sedangkan wilayah Gaza tidak melebihi 360 persegi. kilometer.

Pernyataan kelompok hak asasi manusia tersebut menggarisbawahi bahwa Israel menggunakan bom dengan kekuatan penghancur yang sangat besar. Beberapa di antaranya berkisar antara 150 hingga 1.000 kilogram, dan mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant baru-baru ini yang menyatakan bahwa lebih dari 10.000 bom telah dijatuhkan di Kota Gaza saja.

Penggunaan senjata yang dilarang secara internasional oleh Israel dalam serangannya di Jalur Gaza telah didokumentasikan, terutama penggunaan bom cluster dan fosfor. Keduanya  merupakan zat beracun yang bereaksi cepat terhadap oksigen dan menyebabkan kerusakan parah mencapai luka bakar tingkat dua dan tiga. 

Sumber: Republika.id 

[post-views]
Selaras