Jakarta, mu4.co.id – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) kini berpotensi mengalami keterlambatan atau bahkan mangkrak. Hal itu diungkap oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo dalam pernyataannya kepada awak media.
Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada realisasi anggaran untuk pembangunan IKN akibat pemblokiran dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sehingga progres pembangunan belum dapat berjalan.
“Realisasi anggaran IKN kayaknya belum ada. Kan anggaran kita diblokir semua, kok tanya progres kemana sih, anggarannya enggak ada,” ujar Dody, Kamis (06/02/2025).
Untuk diketahui, pemblokiran anggaran tersebut berkaitan dengan kebijakan efisiensi belanja negara yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, dengan tujuan mengontrol pengeluaran negara agar lebih efisien di tengah kondisi fiskal yang menantang.
Baca juga: Sempat Diundur, OIKN Ungkap Pemindahan PNS ke IKN Dimulai Setelah Lebaran 2025. Ini Persiapannya!
Dalam kebijakan tersebut, anggaran Kementerian PUPR tahun 2025 yang semula Rp 110,95 triliun dipangkas sebesar Rp 81,38 triliun, sehingga tersisa hanya Rp 29,57 triliun. Akibatnya, banyak proyek infrastruktur, termasuk pembangunan IKN yang mengalami kendala dalam pendanaan.
Sejumlah pihak pun turut menilai bahwa keterlambatan ini dapat berdampak pada kepercayaan investor terhadap proyek IKN. Dan dengan adanya ketidakpastian anggaran tersebut, beberapa investor mungkin akan menunda atau bahkan membatalkan komitmen mereka dalam proyek ini.
Meskipun demikian, pemerintah tetap optimistis bahwa pembangunan IKN dapat terus berjalan, dan berupaya memastikan bahwa proyek prioritas tetap terlaksana meskipun ada keterbatasan dana.
Baca juga: Pembangunan Masjid Negara IKN, Masjid Futuristik Dengan Konsep Green Building
Dody menambahkan bahwa saat ini Kementerian PUPR masih menunggu pencairan anggaran dari Kemenkeu, namun belum ada kepastian mengenai pencairan anggaran.
Tetapi dirinya menyebut bahwa setelah anggaran dibuka kembali, akan ada diskusi lebih lanjut terkait prioritas pembangunan yang perlu didahulukan, namun dengan sejumlah penyesuaian anggaran.
Sebagai informasi, berdasarkan rencana pada awal 2025, seharusnya lima proyek baru dengan nilai investasi Rp 6,5 triliun akan memulai proses groundbreaking. Namun, dengan belum adanya kepastian anggaran, kelanjutan proyek-proyek tersebut kini menjadi tanda tanya besar.
(liputan6.com)