Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 08:52

UMY Terima Penghargaan Sebagai Kampus Tanpa Rokok dari Kemenkes RI

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
UMY menerima penghargaan Kampus Sehat, kategori Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dari Kemenkes RI, Kamis [8/6] [Foto: muhammadiyah.or.id]

Yogyakarta, mu4.co.id – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bersama Universitas Sebelas Maret menjadi satu-satunya kampus di Indonesia yang menerima penghargaan Kampus Sehat, kategori Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Lingkungan Kampus oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Penghargaan diterima UMY di Aula Kementerian Kesehatan RI pada Kamis (8/6/2023) oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK, Faris Al-Fadhat, Ph.D.

Secara terpisah kepada Humas UMY, Senin (12/6), Faris mengatakan jika capaian ini terwujud berkat komitmen UMY menciptakan kampus yang nyaman dan sehat. Untuk mewujudkan misi tersebut, UMY bahkan memiliki tim khusus bernama Tim Kampus Sehat Senyaman Taman UMY.

“Tentu kami sangat senang sekali atas penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan, karena ini bagian dari penghargaan atas upaya UMY untuk menciptakan kampus sehat senyaman taman yang sudah dicanangkan dalam beberapa tahun terakhir ini,” terangnya.

Baca juga: Terapkan Gaya Hidup Sehat, Kemenkes Rencanakan Cek Kesehatan Berkala Bisa di Posyandu

Menurutnya, kebijakan kawasan kampus tanpa rokok di UMY sendiri telah diterapkan sejak lama dengan menerapkan larangan merokok di area kampus dan juga terus mengampanyekan kampus anti rokok dengan mendirikan unit-unit pendukungnya.

“Sudah kami terapkan beberapa tahun, tidak hanya satu dua tahun terakhir, tapi sudah cukup lama. Yang pertama kami sudah punya aturan kebijakan rektor tentang bebas asap rokok di kampus, jadi tidak boleh merokok di dalam lingkungan kampus.  Jadi semua kampus UMY itu harus steril dari rokok,” kata Faris.

“Kedua, kami mendukung kampanye anti rokok itu dengan mendirikan unit-unit pendukung. Misalnya ada Muhammadiyah Steps yang mengampanyekan bagaimana bahayanya asap rokok, bahayanya tembakau dan lain-lain. Ada juga unit pendukung yaitu Tim Kampus Sehat Senyaman Taman yang mengampanyekan untuk berhenti merokok dengan memasang poster baliho yang mendorong agar mahasiswa itu hidup sehat,” jelasnya.

Baca juga: Dua Universitas Muhammadiyah Raih Peringkat Kampus Terbaik Se-Asean

Program kampus tanpa rokok tersebut juga telah disosialisalisakan kepada dosen, tenaga pendidikan  dan mahasiswa dengan menerapkan peraturan disiplin mahasiswa tentang larangan merokok, mengimbau dosen-dosen  dan tendik (tenaga pendidik) agar tidak merokok dalam aktivitas sehari-hari ketika berada di kampus, serta memberikan teguran kepada siapapun yang didapati merokok di area kampus.

“Orang merokok atau tidak itu haknya mereka, tapi kami berharap mereka tidak merokok di area kampus. Karena kami ingin membuat kampus UMY ini sebagai kampus yang sehat dan hijau,” imbuh dosen Prodi Hubungan Internasional UMY ini.

Selain itu, untuk terus mempertahankan UMY sebagai kampus tanpa rokok, Faris mengatakan UMY akan terus mengampanyekan dan mempertahankan kebijakan sebagai kampus sehat serta terus melakukan kontrol kesehatan kepada dosen serta mangadakan kegiatan senam rutin kepada civitas academica.

“Agar kami tetap bisa mempertahankan penghargaan ini,  awareness terhadap kesehatan juga harus tetap tinggi. Yang paling penting sebenarnya bukan hanya kebijakan tapi kesadaran bahwa sehat itu penting. Kesadaran inilah yang bisa menjaga semangat kita untuk tetap menciptakan UMY itu sebagai kampus yang sehat ke depannya,” pungkasnya. (muhammadiyah.or.id)

[post-views]
Selaras