Jakarta, mu4.co.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sedang mengkaji terkait kemungkinan penerapan layanan internet satelit yang bisa terhubung langsung ke ponsel tanpa melalui BTS operator seluler. Layanan ini seperti Direct to Cell milik Starlink.
Kajian ini disusun oleh Direktorat Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standardisasi Infrastruktur Digital, Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Kemkomdigi. Dan dibuka juga konsultasi publik untuk menjaring masukan, data, dan praktik terbaik dari para pemangku kepentingan.
Kajian tersebut dilakukan melalui dokumen Call for Information (CFI) bertajuk “Kajian Regulasi dan Kebijakan Potensi Implementasi Teknologi Non-Terrestrial Network Direct-to-Device (NTN-D2D) dan Air-to-Ground (A2G) di pita frekuensi 2 GHz”.
Baca juga: Pembekuan Dicabut, TikTok Kembali Beroperasi Normal setelah Penuhi Kewajiban Data ke Komdigi
Teknologi NTN-D2D menghubungkan langsung perangkat seluler ke satelit tanpa menara BTS. Sedangkan teknologi A2G memungkinkan komunikasi langsung antara pesawat dengan jaringan darat. Kedua teknologi ini memungkinkan internet menjangkau wilayah yang sulit diakses jaringan darat.
“Pemanfaatan pita 2 GHz untuk NTN-D2D dan A2G diharapkan memperkuat konektivitas nasional, menjaga ketahanan komunikasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital sesuai visi Indonesia Emas 2045,” dikutip dari laman resmi komdigi.go.id, Ahad (2/11).
Kajian ini menjadi bagian dari Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Digital 2025–2029 yang mendukung sasaran RPJMN 2025–2029.
Baca juga: Akun Medsos Bakal Wajib Scan Wajah dan Sidik Jari, Komdigi: Masih Dibahas
Komdigi juga membuka ruang bagi operator telekomunikasi, penyedia layanan satelit, industri penerbangan, produsen perangkat, asosiasi, akademisi, hingga masyarakt umum untuk menyampaikan pendapat terkait peluang teknis, kebutuhan spektrum, model bisnis, dan kebijakan pendukung lainnya.
Masukan tersebut dapat dikirim melalui email ke sat-ins@postel.go.id dan orsat@infradig.komdigi.go.id dengan batas waktu sampai 9 November 2025. Dokumen kajian juga dapat di unduh pada tautan https://s.komdigi.go.id/NTND2DdanATG.
Dengan adanya teknologi ini, nantinya pengguna smartphone di Indonesia bisa bertukar pesan teks (SMS), menelepon, internet-an, dan terhubung ke perangkat Internet of Things (IoT) tanpa harus memesan Starlink dan layanan internet operator seluler.
(komdigi.go.id, kompas)

![Direktur Utama PT Pertamina [Persero] Simon Aloysius Mantiri](https://mu4.co.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251113-WA0000-300x199.jpg)






![Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah [Mendikdasmen] Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed](https://mu4.co.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251115-WA0034-300x225.jpg)






