Media Berkemajuan

22 Februari 2025, 23:26
Search

Peringatan Darurat Kembali Bergema dengan Garuda Merah. Soal Apa?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Peringatan darurat
Peringatan Darurat. [Foto: X]

Jakarta, mu4.co.id – Peringatan Darurat kembali bergema, kali ini dengan Garuda Merah yang viral di media sosial, menyoroti pemangkasan anggaran di sektor pendidikan.

Hal ini dilatarbelakangi oleh efisiensi anggaran di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang berpotensi menaikkan biaya kuliah dan mengancam beasiswa ribuan mahasiswa.

Selain Peringatan Darurat dengan Garuda merah, tagar #SaveKIPKuliah dan #daruratpendidikan ramai di media sosial dengan mengungkap kekecewaan dan kritik terhadap efisiensi anggaran Kemendiktisaintek.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan efisiensi anggaran 2025 sebesar Rp306 triliun untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan perbaikan sekolah.

Baca Juga: Peringatan Darurat Kembali Muncul, Kali Ini Dengan Istilah PENTOL. Berikut Detailnya!

Kemendiktisaintek jadi salah satu terdampak pemangkasan, termasuk program Bantuan Operasional Perguruan Tinggi (BOPTN) yang dipangkas Rp3 triliun dari pagu awal Rp6,018 triliun.

Menteri Kemendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, mendorong pengembalian anggaran ke pagu awal.

“Karena kalau BOPTN ini dipotong separuh, maka ada kemungkinan perguruan tinggi harus menaikkan uang kuliah,” ujar Satryo dalam rapat dengan Komisi X DPR RI, dikutip dari Beautynesia, Ahad (16/2).

Selain itu, program revitalisasi PTN dipangkas Rp428 miliar dari pagu awal Rp856,2 miliar, sementara Program Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Badan Hukum (BPPTNBH) mengalami efisiensi 50% dari Rp2,37 triliun.

Satryo mengusulkan pengembalian anggaran agar tidak berdampak pada biaya kuliah.

“Ini kami mencoba untuk mengurangi potongan tersebut sehingga kami usulkan efisiensi yang dilakukan semula Rp1,185 triliun menjadi Rp711,081 miliar, 30 persen dari 50 persen yang semula. Kita ikuti potongan meski tidak sebesar yang mereka lakukan, kalau besar potongannya, PTNBH terpaksa naikkan sebagian uang mahasiswa,” ujar Satryo.

Program pusat unggulan antar perguruan tinggi juga dipangkas 50 persen dari pagu Rp250 miliar. Program ini merupakan bantuan langsung untuk perguruan tinggi. Jika terkena efisiensi, perguruan tinggi mungkin mencari dana tambahan yang bisa berujung pada kenaikan uang kuliah. Namun, Kemendiktisaintek mengusulkan pengembalian anggarannya.

Bantuan untuk PTS juga dipangkas 50% dari pagu Rp365,3 miliar. Satryo mengusulkan pengembalian anggaran agar PTS tidak menaikkan uang kuliah.

“Jadi total yang akan dilakukan efisiensi oleh Kemendiktisaintek jumlah sebesar Rp6,785 triliun dari Rp14,3 triliun yang diusulkan oleh Dirjen Anggaran. Ini belum termasuk tunjangan kinerja dosen, PNS, sebesar Rp2,5 triliun yang sudah di dapat lampu hijau dari Kemenkeu untuk dibayarkan,” ucapnya.

Baca Juga: Peringatan Darurat Garuda Biru Jadi Trending Topik, Apa yang Terjadi?

Satryo berharap Komisi X dapat mengurangi pemotongan anggaran kementeriannya dari Rp14,3 triliun menjadi Rp6,78 triliun dari total pagu Rp56,6 triliun pada tahun 2025.

Reaksi Netizen Terhadap Efisiensi Anggaran Pendidikan
Netizen menyoroti potensi kenaikan biaya kuliah serta pemotongan drastis anggaran KIP Kuliah dari Rp14,698 triliun menjadi Rp1,319 triliun.

Meski Satryo menegaskan beasiswa tidak terdampak dan ada usulan pengembalian anggaran, kekhawatiran tetap muncul di media sosial.

Para netizen mengungkapkan keresahan dengan membagikan gambar Peringatan Darurat berlogo Garuda merah serta menggunakan tagar #SaveKIPKuliah dan #daruratpendidikan sebagai bentuk penolakan terhadap pemangkasan dana pendidikan.

“Kok bisa ya pemerintah lebih milih ngegaji stafsus dari pada ngasih beasiswa ke generasi penerus bangsa. Harapan buat bisa sekolah lewat beasiswa makin pupus 😭 mimpi anak” dan keluarga buat anaknya bisa sekolah tinggi juga terancam,” tulis akun @_se***.

“600k masyarakat yang bergantung dgn kip-k kebanyakan adalah anak-anak yang pertama kali menjadi sarjana di keluarganya, tapi terancam putus kuliah jika efisiensi ini dilaksanakan. TOLAK PEMANGKASAN DANA PENDIDIKAN‼️ #daruratpendidikan #savekipkuliah #turunkanuktptn,” tulis akun @can***.

(Beautynesia)

[post-views]
Selaras