Media Berkemajuan

19 Mei 2024, 20:18

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo Paparkan Alasannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Pabrik Sepatu Bata Tutup Operasional Pabriknya [Foto: voi.id]

Purwakarta, mu4.co.id – Brand sepatu ‘Bata‘ menutup operasional pabrik di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (30/04/2024), yang diduga karena mengalami kerugian besar akibat penurunan pesanan dan biaya yang tidak seimbang dengan pemasukan.

Manajemen PT Sepatu Bata Tbk mengungkapkan bahwa kerugian perusahaan telah terjadi selama 4 tahun terakhir sejak pandemi. Dimana berdasarkan laporan keuangan perusahaan per 31 Desember 2023, Bata mencatat penjualan netonya Rp.609,61 miliar pada 2023 atau merosot dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp.643,45 miliar.

Menanggapi hal tersebut Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Firman Bakrie memaparkan berbagai tekanan yang dialami industri sepatu tersebut, salah satunya pasca pandemi, bisnis harus bertahan di tengah penurunan daya beli. “Misalnya terkait dengan upah minimum yang tinggi dan harga jual yang tidak seimbang,” ujarnya, Ahad, (05/05/2024).

Ia juga mengatakan bahwa keadaan ekonomi masyarakat yang tengah sulit berpengaruh pada ketahanan bisnis. “Perekonomian masyarakat merosot karena inflasi, dalam keadaan ini kami harus bersaing dengan kebutuhan pokok,” tambahnya.

Baca Juga: Sering Beli Merek Sepatu Ini? Ternyata Bukan Buatan Indonesia!

Untuk diketahui, pada tahun ini inflasi pangan cukup memukul perekonomian, sehingga industri pun harus melakukan langkah efisiensi agar harga produk tidak naik dan berdaya saing. Seperti berkompetisi ketat dalam hal bahan baku, kualitas, inovasi model dan tren, hingga efisiensi tenaga kerja.

Meski demikian, Firman juga mengaku belum mendapat penjelasan secara detail mengenai tutupnya perusahaan yang sudah ada di Indonesia sejak 1931 itu, namun ia memastikan bisnis tersebut masih tetap berjalan, khususnya untuk segmen retailnya.

Selain itu, dirinya juga menambahkan bahwa bahan baku masih menjadi tantangan pebisnis khususnya setelah adanya aturan pengetatan impor. Sebagian besar bahan baku industri sepatu masih menggunakan tekstil, dan aturan membuat birokrasi jadi tambah panjang dan mahal. Karenanya ia berharap Pemerintah memberikan kemudahan khususnya bagi industri manufaktur yang padat modal.

Sumber: tempo.co

[post-views]
Selaras
error: Content is protected !!