Jakarta, mu4.co.id – Omzet para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat turun hingga 80%, seperti yang disampaikan oleh salah satu pedagang tas dan aksesoris di Pasar Tanah Abang Blok B, Pito.
“Kalau pedagang di sini saya kira omset sudah pada turun 80%. Kadang laris, kadang kagak. Kadang cuma dapat jual dua potong, kadang sepotong. Lihat saja di lantai 3A lantai 5 itu, sudah banyak toko kosong,” terang Pito dilansir dari detik.com, Ahad (24/11/2024).
Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang Blok A, Tomi. Ia mengatakan saat ini penjualan para pedagang sudah sangat merosot, yang terlihat dari sepinya penjualan pakaian yang dijajakannya.
“Kalau dulu Sabtu-Minggu pasti ramai, cuma sekarang biasa saja. Sebenarnya kita ini jualan larisnya pas musiman ya, jadi kalau hari-hari biasa seperti ini paling seminggu dapat satu pesanan berapa kodi. Tapi kalau sekarang nggak ada sama sekali, sudah sebulan ini saya nggak terima pesanan seperti dulu lagi,” ungkap Tomi.
Baca juga: Imbas Kenaikan PPN 12%, Netizen Ramai Boikot Pemerintah Dengan Cara Ini
Tomi menambahkan kondisi sepi pelanggan tersebut tidak hanya dialami oleh dirinya, tetapi juga dirasakan pedagang lain. Bahkan ia mengatakan karena sepi pelanggan banyak toko yang tutup permanen alias bangkrut. “Coba keliling saja lihat-lihat berapa banyak toko yang sudah tutup. Ini di blok ini saja sudah ada berapa toko yang tutup,” katanya.
Lebih lanjut, para pedagang pun menyatakan kekhawatirannya terkait dengan rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada 2025 mendatang.
Mereka khawatir akan semakin memperburuk penurunan penjualan produk tekstil yang sudah terjadi saat ini akibat kenaikan harga.