Jakarta, mu4.co.id – Emosi adalah luapan perasaan normal yang diekspresikan melalui tingkah laku, salah satunya perasaan marah sebagai respons terhadap suatu permasalahan ataupun ancaman.
Hal itu tentu pernah dialami oleh semua orang. Meskipun marah adalah hal yang normal, bagian dari sifat manusia yang tidak bisa dihindari, tetapi ketika kemarahan tidak terkendali malah akan merugikan dan berdampak negatif pada diri sendiri, diantaranya karena marah orang bisa dengan mudah mengucapkan kalimat buruk, dan lain sebagainya.
Terkait hal tersebut, ternyata dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 134, disebutkan bahwa pengendalian amarah merupakan sebagai salah satu ciri hamba-Nya yang saleh.
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَا لْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَا لْعَا فِيْنَ عَنِ النَّا سِ ۗ وَا للّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”
Selain itu, Kontrol terhadap amarah juga sering ditegaskan dalam hadis-hadis Nabi. Seperti Abu Hurairah yang meriwayatkan bahwa seorang pria berkata kepada Nabi, “Berilah aku nasihat.” Beliau bersabda, “Jangan marah.” Pria itu mengulangi pertanyaannya beberapa kali, namun Nabi tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR Bukhari).
Baca juga: Ini Cara Efektif Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
Meskipun demikian, berdasarkan Ayat Al-Qur’an dan Hadis nabi diatas, bukan berarti harus menghilangkan amarah sepenuhnya. Namun sebaliknya, beliau mengajarkan agar tidak membiarkan amarah menguasai kita.
Lantas bagaimana cara mengelola kemarahan dengan lebih baik? Berikut 5 tips yang dapat membantu dari ajaran Nabi dilansir dari muhammadiyah.or.id Kamis (31/10/2024), diantaranya yaitu:
- Berlindung kepada Allah dari Setan. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Jika seseorang marah dan mengucapkan, ‘Aku berlindung kepada Allah,’ maka kemarahannya akan hilang.” (HR Abu Dawud). Kemarahan sering kali berasal dari bisikan setan, dan mencari perlindungan kepada Allah adalah langkah pertama yang sangat efektif. Dengan menyadari bahwa kemarahan adalah godaan dari setan, kita bisa lebih mudah meredamnya.
- Mengubah Posisi Tubuh. Nabi Saw juga memberikan nasihat praktis tentang cara mengendalikan amarah: “Jika salah satu dari kalian marah dan sedang berdiri, hendaknya ia duduk. Jika belum hilang juga, maka berbaringlah.” (HR Ibn Hibban). Mengubah posisi tubuh dapat membantu mengurangi ketegangan fisik yang sering muncul saat marah. Jika amarah masih belum mereda, cobalah menjauh dari situasi atau orang yang memicu kemarahan.
- Tetaplah Diam. Sering kali, kita mengucapkan kata-kata yang kita sesali saat marah. Nabi Saw bersabda, “Jika salah satu dari kalian marah, hendaknya ia diam.” (HR Ahmad). Dengan menahan diri dari berbicara ketika emosi memuncak, kita bisa menghindari ucapan yang bisa melukai perasaan orang lain. Diam memberi kita waktu untuk menenangkan diri dan berpikir lebih jernih.
- Berwudhu. Nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya amarah berasal dari setan, dan setan diciptakan dari api. Api dipadamkan dengan air. Maka, jika kalian marah, berwudhulah.” (HR Abu Dawud). Berwudhu tidak hanya mendinginkan tubuh, tetapi juga memberikan kesejukan spiritual, membantu kita untuk kembali fokus pada tujuan akhirat dan meredakan ketegangan.
- Mengingat Ganjaran Mengendalikan Amarah. Mengendalikan amarah memiliki ganjaran besar. Abu Darda meriwayatkan, “Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, amalan apa yang dapat memasukkanku ke dalam surga?’ Nabi bersabda, ‘Jangan marah, maka engkau akan masuk surga.’” (HR Thabrani).
Demikian 5 cara diatas yang dapat dilakukan untuk mengelola emosi lebih baik. Dengan menerapkannya harapannya bisa menjadikan pengendalian amarah sebagai kebiasaan, semoga bermanfaat!