Media Berkemajuan

17 Oktober 2024, 21:19

Makassar Alami Cuaca Panas Ekstrem hingga Oktober 2024, Begini Penjelasan BMKG!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Cuaca panas
Ilustrasi suhu panas [Foto: celebesmedia.id]

Makassar, mu4.co.id – Kota Makassar dilanda cuaca panas ekstrem beberapa waktu belakangan, bahkan sempat masuk ke dalam 5 kota dengan suhu panas tinggi terlama di Asia Tenggara, yang terjadi pada periode bulan Juni hingga Agustus 2024.

Terkait hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengungkap alasannya. Prakirawan BMKG, Sitti Nurhayati Hamzah menyebutkan suhu panas yang dirasakan tersebut adalah masih merupakan dampak dari musim kemarau. Selain itu, juga karena tutupan awan sehingga wilayah daratan lebih mudah terpapar panas Matahari, serta karena curah hujan yang rendah juga memicu meningkatnya suhu panas.

“Untuk suhu panas yang terjadi belakangan ini terjadi disebabkan karena kita masih mengalami musim kemarau. (Selain itu juga karena) kurangnya tutupan awan yang menyebabkan wilayah daratan lebih banyak menerima panas Matahari serta kurangnya curah hujan semakin menambah panas,” ujarnya, Sabtu (21/09/2024).

Baca juga: Musim Panas di Arab Saudi Berlangsung Hingga September, Simak Tips Laksanakan Umrah dengan Lancar!

Lebih lanjut, Nurhayati juga mengatakan bahwa fenomena cuaca panas ekstrem tersebut akan berlangsung hingga bulan Oktober, atau sebelum masuk masa peralihan menuju musim hujan yang biasanya terjadi di bulan November. Situasi ini kami prediksi bisa terjadi hingga bulan Oktober, sebelum masuk masa peralihan yang biasanya mulai memasuki musim hujan pada bulan November,” jelas Nurhayati.

Lamanya masa cuaca panas tersebut, menurut Nurhayati dikarenakan posisi Matahari akan berada di ekuator pada tanggal 23 September mendatang. Dimana posisi itu nantinya akan bergerak menuju Belahan Bumi Selatan (BBS) yang menyebabkan cuaca panas diprediksi sampai di bulan Oktober.

“Pada tanggal 23 September 2024 posisi Matahari tepat berada di ekuator yang kemudian posisi Matahari bergerak menuju BBS (Belahan Bumi Selatan) sehingga diperkirakan cuaca panas ini diperkirakan bisa sampai bulan Oktober nanti,” katanya.

Adapun dampak dari cuaca panas ekstrem akibat musim kemarau tersebut berpotensi menyebabkan dampak berkelanjutan seperti mudahnya terjadi kebakaran. “Akibat lanjutan dari musim kemarau juga dapat terjadi, seperti lebih mudahnya terjadi kebakaran dan kekurangan air tanah yang mengakibatkan masyarakat kekurangan air,” ucap Nurhayati.
(detik.com)

[post-views]
Selaras