Media Berkemajuan

15 November 2024, 04:50

Pertamina Bawa Indonesia Menuju Hub Karbon Demi NZE 2060

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Pertamina
Ilustrasi Pertamina. [Foto: BeritaTrans.com]

Jakarta, mu4.co.id – PT Pertamina (Persero) mencatat sejarah penting dengan menunjukkan komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat karbon sekaligus mencapai target net zero emission (NZE) 2060. 

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi menangkap hingga 520 gigaton CO2, membuka peluang bagi negara ini menjadi pusat regional carbon capture.

“Sebagai pelaksana implementasi teknologi baru dalam carbon capture utilization and storage (CCUS), yang nantinya akan terus kita kembangkan ke carbon capture storage (CCS),” ungkap Nicke dikutip dari CNN, Kamis (17/10). 

Pertamina mendorong Indonesia menuju hub karbon dengan menginjeksi CO2 ke sumur minyak di Lapangan Sukowati, Bojonegoro, menggunakan metode enhanced oil recovery (EOR) sebagai bagian dari teknologi CCUS. Ini adalah tahap kedua setelah sebelumnya menerapkan metode huff and puff di lokasi yang sama pada akhir 2023.

“Pilot project ini secara keekonomian belum masuk. Tidak ada perusahaan swasta yang akan masuk ketika suatu proyek belum masuk ke ekonomi. Sebagai BUMN, Pertamina sesuai dengan amanah pada undang-undang BUMN, di mana kita memiliki mandat dan amanah untuk menjalankan terobosan-terobosan baru,” tutur Nicke.

Baca Juga: Menang Gugatan, Korban Kebakaran Plumpang Bakal Dapat Ganti Rugi dari Pertamina Sebesar Ini!

Nicke menegaskan injeksi CO2 di Sukowati membuktikan keseriusan Pertamina. Dia menekankan bahwa tanpa langkah ini, potensi Indonesia sebagai hub karbon tak akan terwujud. Langkah ini juga menjadi bukti konkret dukungan Pertamina untuk mencapai target NZE 2060, bukan sekadar wacana.

“Journey ini baru saja kita mulai. Kita baru masuk ke langkah kedua, masih ada langkah ketiga, keempat, dan kita akan melangkah ke seluruh blok (di) Indonesia. Untuk mewujudkan kemandirian energi dan juga mencapai net zero emission di 2060,” tuturnya.

Injeksi karbon di Lapangan Sukowati dimulai pada 8 Oktober hingga 2 November 2024, dengan volume 80-100 ton per hari. 

Saat ini, karbon yang digunakan berasal dari pabrik pupuk dan industri lain. Namun, Nicke menyatakan bahwa Pertamina akan beralih ke dekarbonisasi mandiri dengan memanfaatkan CO2 dari Blok Cepu dan proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) untuk keberlanjutan.

“Hari ini (produksi minyak di Lapangan Sukowati) 4.000 barel per hari, dari yang (wellpad) A dan B. Tentu dari situ (setelah injeksi CO2) kita harapkan adanya peningkatan produksi, sementara ini (targetnya meningkat) 14 persen. Tentu kita harapkan bisa lebih besar lagi,” imbuhnya.

Injeksi CO2 ini akan berlanjut hingga tahap-tahap berikutnya. Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), Chalid Said Salim, mengungkapkan bahwa proses tersebut akan berlanjut hingga fase kelima.

(CNN)

[post-views]
Selaras