Jakarta, mu4.co.id — Ketua PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia) Kalimantan Selatan, Sukma HA hadiri Munas (Musyawarah Nasional) ke-16 PRSSNI di Jakarta, 9-11 Mei 2023.
Dilansir dari Instagramnya, @sukma.fat memaparkan data Direktorat Penyiaran Kominfo tentang jumlah seluruh stasiun radio Indonesia yang terdaftar IPPnya (Izin Penyelenggaraan Penyiaran) terhitung hingga Desember 2022 telah mencapai 2040.
“1671 (80%) diantaranya adalah radio LPS (Lembaga Penyiaran Swasta), selanjutnya 208 (10%) Radio LPK (Lembaga Penyiaran Komunitas), dan 161 (8%) adalah radio LPP (Lembaga Penyiaran Publik),” tulisnya Kamis, (11/5/2023).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa selama 4 tahun terakhir, jumlah stasiun radio di Indonesia relatif stabil. Hanya saja ada penurunan sebanyak 2% dari radio LPS. Awalnya pada tahun 2019, radio LPS berjumlah 1699. Kini tersisa 1671 radio LPS.
Baca Juga: Gelar Munas XVI, PRSSNI Akan Pilih Ketua Umum Periode 2023-2027
Sukma HA menjelaskan, perubahan jumlah stasiun utamanya disebabkan karena adanya radio yang dicabut izin siarnya atau muncul radio baru yang memperoleh IPP.
“Hingga kini, pendengar, persaingan media, pengiklan, dan regulasi masih merupakan empat elemen utama yang mempengaruhi pertumbuhan industri penyiaran, khususnya radio di Indonesia.”
Jumlah pendengar radio dalam populasi (radio reach) di kota utama Indonesia cenderung menurun. Kecuali untuk Kota Jakarta dan Surabaya yang mengalami peningkatan. Pendenggar radio di Kota Surakarta dan Yogyakarta juga meningkat cukup tinggi.
Hal ini tersebut dapat dilihat dari Table Radio Reach yang bersumber dari Nielsen Media Research – Indonesia periode 2019 sampai dengan 2022. Inilah yang menjadi pembahasan sidang komisi dalam merumuskan program umum PRSSNI periode 2023 – 2027.
Sumber: Instagram Sukma HA @sukma.fat
