Jakarta, mu4.co.id – Kini Pertamina sedang mengkaji perihal kendaraan mati pajak yang tidak bisa mengisi Pertalite atau Bio Solar dengan diblokir lewat Aplikasi MyPertamina. Sehingga motor, mobil ataupun truk yang belum memperpanjang STNK terancam tidak bisa isi BBM bersubsidi.
Senior Manager Kantor Marketing Operation Region II PT Pertamina Persero, Awan Raharjo mengatakan, “Pertamina tidak mungkin bisa mendistribusikan ke semua daerah jika bukan dibantu oleh pemerintah daerah, maka kami pun akan mengusahakan untuk mendukung Pemprov Babel.”
Selama ini kendaraan yang mati pajak masih beroperasi dengan bebas mengisi BBM bersubsdi di SPBU. Akibatnya terjadi kelangkaan BBM di daerah tertentu. Sementara itu, pemasukan dari negara tidak ada penambahan, ditambah para pemakai BBM subsidi namun tidak membayar pajak kendaraan tidak ada sumbangsih buat negara.
Baca juga: Pertalite dan Solar Akan Dibatasi, Ini Alasannya!
Salah satu kelangkaan dan keterlambatan pasokan BBM terjadi di Kepulauan Bangka Belitung. Ketersedian BBM ini menjadi perhatian khusus karena berkaitan dengan inflasi dan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat tersebut. Tercatat sedikitnya ada 14.000 kendaraan yang mati pajak namun masih bisa isi BBM subsidi.
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu, mengatakan, “Kami mengajak melalui aplikasi MyPertamina untuk pemblokiran setidaknya 4.000 dari 14.000 kendaraan bermotor di Babel yang pajak kendaraannya mati,” Jumat (20/10/2023).
“Solar subsidi maupun Pertalite mengalami kebocoran. Pertamina harus mencari solusi untuk mendeteksi kebocoran, sehingga tidak perlu menambah kuota BBM,” tambah Suganda.
“Bagi SPBU dan pangkalan yang melakukan pelanggaran sudah ada yang disanksi dan dicabut izinnya,” pungkas Awan menanggapinya.
Sumber: motorplus-online.com
