Palangkaraya, mu4.co.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama Kementerian PUPR memperkuat pembangunan infrastruktur penting di Kalteng, salah satunya yaitu pembangunan Jembatan Tumbang Samba, yang rampung dibangun pada 2020 lalu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Pembangunan jembatan yang dibangun sejak 2017 ini bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat Kalteng.
“Semakin terhubungnya Lintas Tengah Kalimantan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan karena di sekitarnya terdapat perkebunan, seperti sawit, karet, dan pertambangan. Jadi, akan mempercepat transportasi logistik,” ujar Basuki, dilansir dari dari laman biroadpim.kalteng.go.id, Kamis (25/01/2024).
Baca juga: Pemprov Kalteng Rancang Bundaran Besar Palangkaraya Lebih Modern
Dibangunnya jembatan ini juga dapat membuka daerah yang terisolasi, khususnya di Katingan, sehingga masyarakat setempat tidak perlu lagi menggunakan jasa kapal fery untuk menyeberangi sungai untuk mengangkut barang.
Jembatan terpanjang di Kalteng ini, memiliki panjang mencapai 843,2 meter, yang menghubungkan Desa Telok dan Desa Samba Danum di Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.
Jembatan ini menggunakan tipe jembatan Pelengkung Baja Modified Network Tied Arch Bridge pertama di Indonesia, sehingga lebih efisien dan ekonomis, namun tetap memiliki nilai estetika yang tinggi. Adapun biaya yang ditelan yaitu sebesar Rp298 miliar.
Sementara itu, hadirnya Jembatan Tumbang Samba yang melintasi Sungai Katingan ini sudah lama dinanti dan direspon positif oleh masyarakat Kalteng. Pasalnya, Jembatan tersebut akan mempermudah pergerakan masyarakat dari bagian hulu hingga ke batas Provinsi Kalimantan Barat.
