Jakarta, mu4.co.id – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan bahwa organisasi mereka tidak akan mencari keuntungan dari pengelolaan tambang.
Sebaliknya, mereka akan mengelola tambang dengan fokus pada kesejahteraan sosial, keadilan sosial, dan perlindungan lingkungan. Pernyataan ini disampaikan setelah Muhammadiyah diumumkan sebagai pengelola tambang yang diberikan oleh pemerintah.
Haedar menambahkan bahwa Muhammadiyah selama ini telah mengelola berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan bisnis perhotelan.
“Maka jadi tantangan bagi kami yang bertanggung jawab jika IUP (izin usaha pertambangan) ini kita manfaatkan melalui badan usaha kami. Maka kami akan mengelolanya secara bersama dengan mengeliminasi hal-hal yang problematik seperti yang berkembang di masyarakat,” ungkap Haedar, dikutip dari detiknews, Senin (29/7).
“Kalau nanti dalam perjalanannya tim menemukan berbagai situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk pengelolaan tambang yang pro keadilan sosial, pro kesejahteraan sosial, dan pro lingkungan kami tak akan memaksakan diri untuk akhirnya nanti IUP itu kami kembalikan,” tambahnya.
Oleh karena itu, Muhammadiyah telah melakukan kajian selama dua bulan untuk membuat keputusan mengenai pengelolaan tambang. Ia menambahkan bahwa keputusan tersebut harus diambil setelah melalui proses dialog terlebih dahulu.
“Jadi di situlah letak spirit hasil keputusan ini, dan kami menghargai berbagai kritik masukan,” ujarnya.
Haedar juga menyatakan kesiapan pihaknya untuk membantu menangani masalah reklamasi. Ia menyebutkan bahwa mereka memiliki keahlian dalam bidang kehutanan, pertanian, teknik lingkungan, dan geologi.
“Suatu saat kami bisa membikin model pengembangan semacam reklamasi, deforestasi, kemudian juga sekarang problem kita kan problem reklamasi, siapa tahu bisa bergerak ke situ, bahkan kalau memungkinkan dengan seluruh kekuatan masyarakat kita bareng-bareng kalau ada problem-problem lingkungan yang reklamasinya problematik bareng-bareng ikut selesaikan,” ujarnya.
“Dan kami tidak mengejar keuntungan, kalau mikir diri sendiri insyaallah kami Muhammadiyah sudah cukup,” ungkap Haedar.
(detik news)