Hulu Sungai Tengah, mu4.co.id – Demi persediaan akses internet untuk sekolah di tengah hutan pegunungan Meratus, seorang guru bernama Jamaluddin Rahmat rela merogoh uang pribadinya sebesar Rp6,2 juta untuk membeli Starlink, alat penangkap sinyal internet milik Elon Musk.
Guru SDN Kecil Juhu di Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah itu mengatakan akan memberikan alat itu untuk sekolah tersebut.
“Ini dari dana saya sendiri. Alat ini akan saya hibahkan ke sekolah,” ungkapnya, dikutip dari Radar Banjarmasin, Jum’at (16/8).
SDN Kecil Juhu merupakan satu-satunya sekolah dasar negeri di Kecamatan Batang Alai Timur, Kalimantan Selatan. Sekolah ini hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki melalui hutan pegunungan Meratus.
Jamaluddin menjelaskan, Starlink merupakan sistem satelit internet yang dirancang untuk kemudahan pengguna. Perangkat Starlink hanya mencakup router dan alat penerima sinyal satelit, yang dapat dipasang secara mandiri tanpa memerlukan bantuan teknisi.
“Hanya perlu menyambungkan dua kabel, satu ke listrik dan satu lagi ke alat penerima satelit,” ucap Jamaluddin.
Namun, penggunaan Starlink cukup mahal, dengan biaya langganan bulanan mencapai Rp750.000. Dengan kecepatan unduh 60-120 Mbps dan unggah 10-20 Mbps, Starlink menawarkan kecepatan yang memadai untuk daerah pegunungan.
“Semoga bisa dibiayai dari dana BOS,” harapnya.
Sayangnya, jangkauan Wi-Fi Starlink terbatas hanya sekitar 30-50 meter. Selain itu, ketergantungan Desa Juhu pada aki dan genset untuk kelistrikan juga menjadi hambatan dalam penggunaan Starlink.
“Harapannya, pemerintah daerah bisa memberikan bantuan panel surya untuk mendukung kelistrikan, terutama untuk ANBK dan pembelajaran. Dengan begitu, siswa tidak perlu lagi turun gunung untuk mengikuti asesmen nasional berbasis komputer,” ucapnya.
Diketahui, pada tahun 2023, Jamaluddin pernah mendapatkan penghargaan yang diberikan langsung oleh Presiden RI, Jokowi, pada kegiatan puncak peringatan Hari Guru Nasional 2023 atas inovasi, dedikasi, dan inspirasinya dalam implementasi Kurikulum Merdeka untuk memajukan pendidikan di daerah.
(Radar Banjarmasin, Antara, X)