Makkah, mu4.co.id – Jemaah haji Indonesia mulai menjalankan umrah wajib di Makkah. Kementerian Agama pun telah mengoperasikan bus Shalawat sebagai transportasi dari hotel ke Masjidil Haram, maupun sebaliknya. Layanan ini disiapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan beroperasi 24 jam selama musim haji.
“Di Makkah, kita siapkan bus Shalawat yang akan beroperasi 24 jam untuk mengantar dari hotel ke Masjidil Haram,” ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag RI Muchlis M Hanafi di Makkah, dikutip dari detik news, Senin (12/5).
Ia menjelaskan bahwa bus yang digunakan berjenis low deck, yang dinilai lebih ramah bagi jemaah lansia dan penyandang disabilitas.
Sebanyak 32 bus Shalawat disiapkan untuk melayani jemaah, dengan fasilitas khusus bagi pengguna kursi roda. Semua bus dilengkapi GPS dan CCTV yang bisa dipantau oleh petugas.
Rute bus Shalawat dan pembayaran bus
Bus Shalawat melayani rute antara hotel jemaah dan Masjidil Haram. Jemaah yang tinggal di wilayah Syisah dan Raudhah akan menuju Terminal Syib Amir, yang terletak dekat Masjidil Haram. Sementara itu, jemaah di Jarwal akan diantar ke Terminal Jabal Ka’bah, dan yang di Misfalah ke Terminal Ajyad.
Tahun ini, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus untuk menyediakan layanan ini.
Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, menegaskan bahwa layanan bus sudah termasuk dalam biaya haji, sehingga jemaah tidak perlu memberi tips atau membayar tambahan kepada sopir.
Baca Juga: Kemenag Dorong Haji Ramah Lansia, Upayakan Jemaah Haji Lansia Tetap Bisa Berangkat
“Tidak ada uang tips, baksyis, apalagi pungutan liar,” ungkap Mujib.
Jemaah haji yang tiba di Makkah telah menggunakan bus Shalawat untuk melaksanakan umrah wajib, yang mencakup tawaf, sai, dan tahalul di Masjidil Haram.
Setelah umrah, jemaah dapat beraktivitas di Makkah sambil menunggu puncak haji yang dimulai pada 9 Zulhijah, diperkirakan 5 Juni 2025.
Jemaah diimbau menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri beribadah sunah di Masjidil Haram menjelang puncak haji.
(detik news)