Madinah, mu4.co.id – Jemaah haji Indonesia gelombang pertama akan berangkat dari Madinah ke Makkah mulai hari ini, Sabtu (10/05/2025). Jemaah akan mikat atau mengambil niat ihram untuk menunaikan umrah wajib di Bir Ali Madinah, sebelum masuk ke Makkah.
Mikat adalah batas atau tempat yang telah ditentukan bagi jemaah haji atau umrah untuk mulai berniat ihram sebelum memasuki kawasan Tanah Haram (wilayah suci Makkah). Dan Bir Ali sendiri merupakan kawasan yang terletak sekitar 11 kilometer dari pusat kota Madinah, yang akan menjadi titik krusial pergerakan calon jemaah haji gelombang pertama dari Madinah menuju Makkah.
Per Jumat (09/05/2025), Kepala Daerah Kerja Madinah Petugas Haji RI, M Luthfi Makki menyebut ada sekitar 2.800 jemaah haji yang akan bergerak lebih dulu ke Makkah. Mereka bakal berangkat ke Makkah via jalur darat. “Teman-teman di sini bersiap menyambut para Duyufurrahman, menyambut tamu-tamu Allah, menyambut calon jemaah haji di parkiran Bir Ali,” ujarnya.
Baca juga: Pakai Seragam Haji, Seorang Pria Menyusup Rombongan Haji Dengan Alasan Antar Orangtua
Pemerintah pun telah menyiapkan 20 hotel di Makkah, serta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang siap menyambut para jamaah, di berbagai titik strategis di Bir Ali, mulai dari parkiran bus, pintu masuk, hingga jalur keluar. Mereka akan mengarahkan jemaah yang turun dari bus, memandu proses bersuci, salat sunnah, mengganti pakaian ihram sekaligus meniatkan diri untuk umrah wajib di sana.
Lebih lanjut, Lutfhi mengatakan bahwa proses mikat hanya dibatasi 15 menit, karenanya jemaah pun diimbau sudah dalam kondisi berwudu sejak dari hotel, agar jemaah bisa langsung melaksanakan salat sunah dan niat tanpa perlu mengantre ke kamar mandi umum yang jumlahnya terbatas di Bir Ali.
“Proses mikat biasanya hanya sekitar 15 menit. Tapi bagi jemaah lansia atau berkebutuhan khusus, bisa memakan waktu hingga 1 jam. Kita sudah susun jadwal dan skema pendorongan agar tidak terjadi penumpukan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Khusus Bir Ali, Muhammad, menambahkan karena waktu di Bir Ali terbatas, jemaah haji lansia dan disabilitas tidak perlu turun dari bus untuk memudahkan jemaah. Ia mengatakan proses mikat bagi jemaah lansia ataupun disabilitas tetap sah meski dilakukan di dalam bus.
“Kita harapkan memang untuk seluruh lansia dan disabilitas cukup di dalam bus saja berniat. Itu sah, dan secara syariat dibolehkan. Karena cuaca sangat panas dan jaraknya jauh, akan sangat melelahkan untuk mereka turun. Ini demi keselamatan,” ujarnya.
(detik.com)
