Media Berkemajuan

19 April 2025, 20:50
Search

BMKG Siap Siaga Gempa Megathrust & Tsunami Selat Sunda, Begini Persiapannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
BMKG
BMKG Siap Siaga ancaman Gempa Megathrust & Tsunami Selat Sunda [Foto: BPBD Bengkulu Tengah]

Jakarta, mu4.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan telah melakukan pemodelan guncangan gempa megathrust Selat Sunda dalam rangka persiapan mengantisipasi ancaman gempa megathrust, dengan skenario guncangan gempa M8,7.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut dari hasil pemodelan tersebut dapat memprediksi wilayah yang akan terkena dampak guncangan gempa tersebut seperti Banten, Jakarta, Jawa Barat, Lampung, dan Sumatra Selatan dengan intensitas V-VII MMI (deskripsi terjadi kerusakan sedang-berat).

“Ini kami sampaikan kepada Pemerintah Daerah dan pihak terkait agar melakukan antisipasi dan kesiapan. Kita nggak tahu apakah terjadi 2025, atau 2000 sekian, Wallahu A’lam ya, tapi kita harus siap,” bebernya saat jadi pembicara dalam webinar “Resolusi 2025: Mitigasi Bencana Geologi,” ujarnya dilansir dari cnbcindonesia.com, Selasa (28/01/2025).

Baca juga: Gempa Megathrust Selat Sunda Bisa Picu Tsunami, Ini Penjelasan Peneliti BRIN!

Selain itu, skenario model gempa tersebut juga telah dilengkapi dengan skenario model tsunami, tingginya bisa di atas 3 meter. “Bisa 10 meter lebih, belasan meter, bahkan mungkin 20 meter. Yaitu di Pantai Selat Sunda, Banten, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bengkulu. Teluk Jakarta juga kena, tapi hanya sekitar 50 cm, sekitar itu,” papar Dwikorita.

“Nah ini kami juga buat model yang sama dengan asumsi gempa megathrust di berbagai wilayah. Misalnya di Kota Cilegon, itu kan kota industri ya. Dampaknya bisa ada bencana ikutan. Peta-petanya sudah kami sampaikan ke pihak berwenang, pemerintah daerah terkait,” tambahnya.

Tak hanya itu, demi mengantisipasi megathrust, pihaknya juga melipatgandakan peralatan yang dibutuhkan untuk sistem peringatan dini, terutama tsunami. “Megathrust benar-benar kami jaga, kita lipatkan jumlah sensornya. Dan kita juga sedang siapkan sistem peringatan dini gempa bumi, sedang dalam proses penyiapan, dan bekerja sama dengan Taiwan. Kami juga pasang sensor-sensor muka laut, sensor-sensor cuaca, sirene Tsunami,” sebutnya.

Baca juga: InaTEWS Deteksi Gempa Megathrust di Jawa dan Sumatera. BMKG: Tinggal Tunggu Waktu!

Terkait pentingnya siap siaga terhadap ancaman gempa megathrust dan tsunami di Indonesia hingga BMKG menambah peralatan-peralatannya tersebut, Dwikorita menuturkan kejadian gempa bumi di Indonesia menunjukkan tren peningkatan. Ia mengingatkan pentingnya pendekatan mitigasi bencana yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.

“Aktivitas kegempaan yang termonitor BMKG mengalami lompatan. Berdasarkan data aktivitas data gempa jangka panjang, ada pola kejadian gempa di Indonesia terus meningkat setiap tahun,” katanya.

[post-views]
Selaras