Media Berkemajuan

21 November 2024, 20:18

Banyaknya Jemaah Haji Setiap Tahunnya, WHO Kolaborasi Bersama Arab Saudi Perluas Layanan Kartu Kesehatan Haji

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
WHO PERLUAS LAYANAN KARTU KESEHATAN HAJI
WHO Kolaborasi Bersama Arab Saudi Perluas Layanan Kartu Kesehatan Haji [Foto: Mina News]

Riyadh, mu4.co.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berinisiatif memperluas layanan kartu kesehatan haji dengan kolaborasi bersama Arab Saudi, untuk mendukung proses istithaah kesehatan sekitar 3 juta umat muslim yang melakukan ibadah haji dari 180 negara setiap tahun.

“Kartu kesehatan haji, alat kesehatan digital baru yang dibangun di Jaringan Sertifikasi Kesehatan Digital Global WHO, menggunakan infrastruktur kunci publik untuk meringkas informasi kesehatan penting secara aman, termasuk kebutuhan pengobatan jemaah, alergi, status imunisasi, dan kondisi yang sudah ada sebelumnya,” ungkap laporan Anadolu Agency, Senin (21/10/2024).

Kepala Ilmuwan WHO, Jeremy Farrar mengatakan bahwa dengan kartu tersebut, para jemaah dapat berbagi informasi kesehatan mereka dengan penyedia medis yang berwenang, memastikan akses ke data pasien yang akurat dan terkini serta dapat memfasilitasi perawatan kesehatan yang dipersonalisasi dan berkualitas tinggi selama ibadah haji.

“Hari ini menandai kemajuan penting dalam dukungan WHO kepada Negara Anggota untuk memperluas akses ke perangkat kesehatan digital yang lebih aman dan berpusat pada orang agar orang dapat meningkatkan akses mereka ke perawatan kesehatan yang berkualitas kapan dan di mana mereka membutuhkannya,” ungkap Kepala Ilmuwan WHO, Jeremy Farrar.

Baca juga: Kebijakan Baru, Arab Saudi Berikan Smartcard Kepada Jemaah Haji 2024, Apa Fungsinya?

Pihaknya pun berterima kasih dengan Kerajaan Arab Saudi atas kerja sama tersebut. “Kami berterima kasih atas kerja sama yang luar biasa dengan Kerajaan Arab Saudi, negara-negara peserta, dan Kantor Regional WHO untuk Mediterania Timur, dan berharap dapat mendukung lebih lanjut pembangunan kapasitas dan infrastruktur di negara-negara yang beralih ke sistem kesehatan yang lebih digital,” papar Farrar.

Sebagai informasi, Kartu kesehatan jemaah haji (KKJH) sudah diterapkan di Indonesia sejak penyelenggaraan haji tahun 2023. Dimana dalam kartu identitas tersebut memuat informasi Kesehatan seperti  rekam medis, vaksinasi, dan riwayat pembinaan kesehatan jemaah haji. Didalam kartu tersebut juga dilengkapi barcode dan QR code yang bisa digunakan bagi tenaga kesehatan untuk mengakses informasi kesehatan dari jemaah haji sesuai nomor porsi melalui aplikasi tele-petugas.

(sindonews.com, hipmuh.or.id)

[post-views]
Selaras