Banjarmasin, mu4.co.id – Apakah anak anda sering meminta pakai gadget dan akan marah jika diambil? Atau anak cenderung menghindar bermain bersama teman dan kerap menatap layar smartphone? Hati-hati, hal tersebut menjadi sinyal bahwa anak sudah kecanduan pada gadget.
Lantas bagaimana mengurangi atau mencegah hal tersebut terjadi pada anak-anak kita? Berikut beberapa cara yang mungkin bisa menjadi solusi, dilansir dari orangtuahebat.id, Selasa (03/09/2024), diantaranya yaitu:
1. Waktu yang tepat menggunakan gadget
Menurut publikasi The American Academy of Pediatrics (2013) dan the Canadian Pediatric Society (2010), anak di bawah 2 tahun sebaiknya tidak terpapar layar digital, termasuk televisi, smartphone, dan tablet. Sementara itu, untuk anak berusia 2-4 tahun dibatasi hendaknya tidak lebih dari 1 jam sehari untuk menggunakan gadget. Sedangkan anak di atas usia 5 tahun menggunakan gawai tidak lebih dari 2 jam sehari dari waktu luang yang telah ditentukan.
Baca juga: Indonesia Peringkat Satu Kecanduan Gadget di Dunia
Selain itu, orang tua juga disarankan agar setiap 20-30 menit anak diminta untuk beristirahat dari waktu menatap layar gadget. Orang tua bisa terlebih dulu menyampaikan aturan pakai gadget, misal gawai hanya bisa digunakan 3 kali dalam sehari dalam waktu masing-masing 15 menit.
Saat membatasi waktu pemakaian gadget bagi anak, orang tua dapat menggunakan timer di handphone atau menggunakan jam sambil memberitahukan pada anak bahwa ayah/ibu telah mengatur waktu pakai gawai dan jika waktu di timer atau jam sudah habis, anak harus mengembalikan gadget pada orang tua.
2. Beraktivitas bersama anak
Untuk mengalihkan anak dari gadget, orang tua bisa mengajak anak untuk menghabiskan waktu beraktivitas bersama, seperti membaca buku, menggambar, bermain musik, bernyanyi, berolahraga, memasak kue, atau berkebun. Hal ini diperlukan komitmen dari orang tua untuk memberikan waktu bagi anak meski sibuk bekerja.
Dengan membiasakan hal ini, anak pun akan terbiasa berkomunikasi dengan orang tua, dapat menceritakan masalahnya dan tidak merasa kesepian.
3. Siapkan mainan pengganti gadget
Orang tua dapat memilih mainan sebagai suatu solusi bagi anak untuk menghabiskan waktu. Namun, sebaiknya mainan yang diberikan sesuai dengan usia anak dan kebutuhannya.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mainan yang cocok untuk anak usia 0-6 bulan adalah yang berwarna mencolok dan berbunyi karena pada usia ini fungsi penglihatan dan pendengaran anak mulai berkembang. Kemudian untuk anak usia 7-12 bulan dapat diberikan boneka, bola, atau mainan mobil dari plastik atau yang bertekstur lembut dan lunak. Sementara untuk anak usia 1-2 tahun, dapat diberikan buku cerita bergambar, crayon atau pensil warna yang aman, serta binatang dari plastik. Dan kepada anak usia 3-6 tahun dapat diberikan Puzzle dan board games seperti ular tangga, halma, atau kartu.
Baca juga: Wujudkan Misi Masjid Ramah Anak, Masjid Al Jihad Banjarmasin Sediakan Ruang Bermain
4. Ajak anak bermain dengan teman sebaya
Dengan bermain bersama teman sebaya, anak dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasi, menumbuhkan rasa percaya diri, mengenal berbagai bentuk emosi, dan belajar menghadapi tantangan.
5. Bicara bahaya gadget pada anak
Bagi anak di atas usia 5 tahun, orang tua bisa mulai berbicara dan menjelaskan tentang bahaya gadget atau akibat menghabiskan waktu terlalu banyak di depan layar gawai, seperti sakit mata, sakit leher, obesitas, sulit fokus, bahkan dapat mengakibatkan penyakit kanker karena terlalu lama terpapar radiasi gadget, dengan bahasa yang dimengerti anak. Selain itu, orang tua juga perlu memperhatikan konten yang aman diakses oleh anak-anak.
Mari sayangi anak-anak kita, semoga beberapa tips di atas dapat benar-benar mengurangi ketergantungan anak pada gadget dengan komitmen bersama secara terus-menerus serta didukung oleh keluarga atau orang-orang yang berada di sekitar anak, seperti pengasuh dan pengurus rumah tangga. Semoga bermanfaat!