Bandung, mu4.co.id – Konten video di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi (KDM) Gubernur Jawa Barat, mengenai kunjungan ke salah satu lokasi pengolahan air mineral Aqua yang menanyakan langsung sumber air yang digunakan perusahaan, viral disorot publik.
Dalam tayangan tersebut, ia menanyakan apakah air yang digunakan berasal dari sungai atau mata air permukaan. “Ngambil airnya dari sungai?” tanya Dedi. “Airnya dari bawah tanah, Pak,” jawab salah satu staf perusahaan.
Dedi kemudian tampak terkejut dan memastikan ulang bahwa air yang digunakan benar-benar berasal dari bawah tanah melalui proses pengeboran. Ia juga sempat mempertanyakan potensi dampak lingkungan dari pengambilan air tanah tersebut, termasuk kemungkinan pergeseran tanah. “Dikira oleh saya dari air permukaan, dari sungai atau mata air. Berarti kategorinya sumur pompa dalam?” ujar Dedi.
Baca juga: Viral Pria Sebut Orang Banjar Pemalas ke Kang Dedi, Ormas Lapor Polisi!
Berkaitan dengan itu, Aqua menegaskan bahwa sumber air yang digunakan bukan berasal dari sumur bor biasa, melainkan dari akuifer dalam lapisan air tanah alami yang terbentuk di sistem hidrogeologi pegunungan.
“Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari UGM dan Unpad. Sebagian titik sumber bahkan bersifat self-flowing atau mengalir secara alami,” jelas Aqua dalam keterangan resminya, Kamis (23/10/2025)
Pihak Aqua juga memastikan pengambilan air dari akuifer dalam tidak mengganggu sumber air masyarakat. Air yang digunakan berasal dari lapisan berbeda dengan air permukaan yang biasa digunakan warga.
Proses pengambilan air diklaim berdasarkan izin resmi dari pemerintah dan diawasi secara rutin oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, serta pemerintah daerah setempat. Sebagai bagian dari kebijakan perusahaan, Aqua menerapkan Ground Water Resources Policy atau Kebijakan Perlindungan Air Tanah Dalam.
Menjawab kekhawatiran publik soal potensi longsor atau pergeseran tanah, Aqua menyebut proses pengambilan air dilakukan secara hati-hati dengan pengawasan ilmiah ketat. “Berdasarkan kajian bersama UGM, pengambilan air dilakukan secara terkendali dan tidak menyebabkan pergeseran tanah maupun longsor,” tegas Danone-Aqua.
Baca juga: Usai Viral, Kepsek SMAN 1 Cimarga Diberi Hadiah Umrah Gratis Oleh Ponpes Daarul Shafa
Di samping itu, Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI), Mufti Mubarok akan memanggil manajemen dan Direktur utama PT Tirta Investama selaku produsen air minum kemasan merek Aqua terkait dugaan kasus tersebut. Seperti yang diketahui padahal, dalam berbagai iklan televisi dan media digital, Aqua selama ini dikenal dengan slogan “Air pegunungan yang murni dan alami”, yang memberi kesan bahwa airnya berasal langsung dari sumber mata air pegunungan.
“Kami akan memanggil pihak manajemen dan Direktur PT Tirta Investama untuk meminta klarifikasi resmi terkait sumber air yang digunakan dalam produksi Aqua. BPKN juga akan mengirim tim investigasi langsung ke lokasi pabrik guna memverifikasi kebenaran informasi tersebut,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).
Mufti menegaskan bahwa pihaknya memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk memastikan konsumen tidak disesatkan oleh informasi yang menyesatkan.
“Jika klaim di iklan berbeda dengan fakta di lapangan, maka itu termasuk pelanggaran prinsip kejujuran dalam beriklan. Konsumen berhak mengetahui asal bahan baku produk yang mereka konsumsi. BPKN akan menindaklanjuti ini secara transparan dan sesuai dengan ketentuan hukum,” tegas dia.
Lebih lanjut, dirinya juga memastikan bahwa langkah tersebut bukan untuk menjatuhkan reputasi perusahaan manapun, melainkan semata-mata untuk menjaga kepercayaan publik dan perlindungan konsumen nasional.
“Kami mengajak seluruh pelaku usaha untuk berkomitmen menjaga kejujuran dalam promosi dan pelabelan produk. Konsumen Indonesia berhak mendapatkan kebenaran, bukan sekadar citra,” kata Mufti.
(detik.com, inilah.com)











