Jakarta, mu4.co.id – Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan akan mengevaluasi kinerja Petugas Haji Daerah (PHD) menyusul dugaan praktik “nebeng haji” yang menunjukkan ada PHD tidak menjalankan tugas dengan semestinya.
“Karena ada juga kemudian petugas yang kita temukan itu nebeng naik haji, kira-kira begitu. Jadi ada PHD-PHD di daerah kemudian sekadar nebeng naik haji tapi kemudian tidak melakukan fungsinya sebagaimana mestinya sebagai petugas haji,” ungkap Dahnil Anzar Simanjuntak dikutip dari Himpuh, Sabtu (14/6).
Dahnil menegaskan bahwa BP Haji akan lebih selektif dalam merekrut petugas haji ke depan demi meningkatkan kualitas layanan dan memastikan hanya yang berdedikasi yang diberangkatkan.
Meski begitu, ia tetap mengapresiasi kerja keras para petugas haji selama musim haji 2025.
“Kami juga tentu mengapresiasi semua pihak yang banyak membantu tugas-tugas penyelenggaraan haji terakhir oleh Kementerian Agama ini dengan maksimal,” ujarnya.
Baca Juga: Benarkah Arab Saudi Bakal Tambah Kuota Petugas Haji 2025? Ini Jawaban Menteri Agama RI!
Ia mengakui bahwa tanggung jawab petugas haji sangat berat karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah jemaah haji terbanyak di dunia.
“Petugas sudah bekerja keras di lapangan, banyak yang bekerja dengan ikhlas, banyak yang bekerja dengan tulus, meskipun terus terang proporsi petugas dengan jumlah jamaah yang besar itu tidak sebanding,” tutupnya.
Sementara Itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, membantah adanya petugas haji yang hanya ikut nebeng. Ia meyakini seluruh petugas telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam menangani berbagai persoalan.
“Mungkin dari BP Haji menemukan itu. Tapi secara umum para petugas bekerja keras dan berjibaku di lapangan menyelesaikan masalah-masalah yang muncul. Alhamdulillah bisa diatasi,” ujar Hilman Latief.
(Himpuh, Tirto id)
