Media Utama Terpercaya

23 Juni 2025, 13:00
Search

Jadi Pengelola Sampah Terbaik di Indonesia hingga Percontohan ASEAN, Pemkot Pekalongan Studi Banding Ke Banyumas

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Pemkot Pekalongan Studi Banding Ke Banyumas
Pemkot Pekalongan Studi Banding Ke Banyumas [Foto: suaramerdeka.com]

Pekalongan, mu4.co.id – Pemerintah Kota Pekalongan yang dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso melakukan studi banding ke Kabupaten Banyumas, Rabu (16/04/2025).

Kunjungan tersebut merupakan sebagai upaya mengatasi kondisi darurat sampah yang tengah melanda di wilayahnya, usai penutupan TPA Degayu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Untuk diketahui, Kabupaten Banyumas sendiri dikenal luas sebagai salah satu daerah dengan sistem pengelolaan sampah terbaik di Indonesia dan menjadi percontohan tingkat Asia Tenggara.

“Kami belajar langsung ke Banyumas, karena daerah ini terbukti berhasil menerapkan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dari hulu ke hilir, dan telah diakui hingga ke level Asia Tenggara,” ujar Balgis dikutip dari tribunbanyumas.com, Kamis (17/04/2025).

Kunjungan itupun difokuskan ke dua lokasi unggulan di Banyumas, yakni Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kedungrandu dan Tempat Pembuangan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) Kalibagor.

Baca juga: Semakin Tegas, Pemko Banjarmasin Kenakan Sanksi Apabila Tak Pilah Sampah Dari Rumah!

Balgis menilai, sistem di Banyumas berbasis partisipasi aktif masyarakat, dimulai dari pemilahan sampah di tingkat rumah tangga. Di mana rata-rata, sistem ini mampu mengelola sekitar 40 ton sampah per hari.

“Sampah yang tidak dapat dikelola di sumber kemudian akan diambil secara door to door oleh KSM, dengan jadwal pengangkutan sampah yang telah ditentukan berdasarkan kategori penghasil sampah. (Kemudian) untuk rumah tangga, pengangkutan dilakukan setiap tiga hari, rumah makan setiap hari, dan instansi setiap sepuluh hari. Sistem ini juga dilengkapi dengan Tempat Penampungan Sementara (TPS) bagi wilayah yang sulit dijangkau kendaraan,” ungkapnya.

Selain itu, salah satu inovasi unggulan yang diterapkan adalah, aplikasi Salinmas aplikasi sampah online yang memungkinkan masyarakat menjual sampah organik dan anorganik ke Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

Dengan kunjungan tersebut, pihak Pemerintah Kota Pekalongan pun sangat serius menanggapi persoalan darurat sampah di wilayahnya. “Saya berharap sistem yang dipelajari dari Banyumas bisa segera diterapkan di Kota Pekalongan. Kami pelajari meliputi tata kelola, regulasi lingkungan, kelembagaan, hingga teknologi pengelolaan sampah,” tutur Wakil Wali Kota Balgis.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat, untuk aktif berperan, serta dalam pengelolaan sampah dengan mulai memilah dari rumah. “Karena kunci keberhasilan ada di hulu. Mari kelola sampah mulai dari rumah tangga masing-masing,” pungkasnya.
(tribunbanyumas.com)

[post-views]
Selaras