Mekkah, mu4.co.id – Untuk pertama kalinya, jemaah haji Indonesia mendapat konsumsi penuh dalam pelaksanaan ibadah di fase puncak haji di Arafah Muzdalifah Mina (Armuzna), mulai dari makanan siap saji, makanan segar hingga makanan ringan.
Kasi Konsumsi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Beny Hermawan menyebutkan bahwa seluruh jemaah akan mendapatkan 15 kali jatah konsumsi, yang meliputi 6 kali makanan siap saji serta 9 kali makanan segar. Dimana semua paket tersebut akan dibagikan pada H-1 pelaksanaan wukuf di Arafah, yaitu pada 8 Dzulhijjah/14 Juni hingga 13 Dzulhijjah.
”Jemaah hanya mendapatkan lauknya saja. Nanti ada petugas yang menyiapkan nasi dibuat secara fresh di dapur. Baik di Arafah maupun Mina,” katanya, Selasa (11/06/2024).
Selain itu, ia mengatakan jemaah juga masih mendapat tambahan snack (makanan ringan) serta konsumsi pelengkap lainnya, yang telah disiapkan oleh penyedia yang telah ditunjuk, dan sudah dikirim bersamaan dengan masuknya jemaah di Armuzna.
Baca juga: Ketahuan Bawa Rice Cooker Hingga Pemanas Listrik, Ini Barang Yang Ditahan Petugas Jemaah Haji!
Lebih lanjut, Benny menyampaikan setiap maktab juga telah disediakan dapur untuk mengolah makanan-makanan siap saji yang sudah dikirim terlebih dulu sehingga cukup praktis. Selain itu, PPIH melalui pihak penyedia paket haji yang ditetapkan otoritas Arab Saudi, juga telah menyediakan snack tambahan, serta paket konsumsi pelengkap berupa bahan minuman. ”Seperti kopi, kremer, gelas-sendok, dan lainnya yang ditempatkan dalam paket,” ungkap Benny.
Sementara itu, terkait kualitas makanan itu, Beny memastikan seluruhnya sangat layak untuk para jemaah, termasuk para lansia. Dan soal citarasa, Beny menyebut semua menu konsumsi Armuzna sudah disesuaikan dengan lidah jamaah tanah air.
”Semua bahannya ramah lansia. Seperti nasinya yang lunak sehingga mudah dicerna. Juga bahan lainnya. Menu-menunya juga khas Indonesia. Mulai dari rendang, gulai, dan lainnya,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Benny mengatakan semua jemaah diimbau tidak perlu membawa peralatan masak selama di Armuzna. “Jemaah tidak perlu membawa beras, magicom, atau katel air untuk memasak sendiri,” ucapnya.
Seperti yang diketahui, selama ini Kemenag RI memang tidak menyediakan konsumsi bagi para jemaah selama prosesi ibadah di Armuzna secara penuh. Hal tersebut tidak lepas dari sulitnya pendistribusian konsumsi mengingat padatnya kawasan itu selama hari tasyrikh.
(Kemenag.go.id)