Yogyakarta, mu4.co.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menuturkan pelaksanaan Hari Raya Idulfitri 2024 atau 1 Syawal 1445 Hijriah kemungkinan besar serempak antara pemerintah dengan Muhammadiyah.
“Untuk Idulfitri dari hasil kajian dan pengumpulan informasi sama untuk yang Idulfitri. Jadi kemungkinan berbeda itu tipis,“ kata Haedar di FIP UNY, Sleman, DIY, Kamis (21/3).
Akan tetapi, lebih penting bagi Haedar untuk tak memandang beda atau sama waktu pelaksanaan lebaran itu. Melainkan, fokus menjadikan ibadah puasa dan Hari Raya Idulfitri untuk mencerahkan serta mematangkan pribadi atau perilaku masing-masing.
“Mematangkan dan mencerahkan pribadi kita, perilaku kita, sikap kita, pikiran kita, sehingga membawa pencerahan di dalam kehidupan umat dan negara,“ ucapnya.
Baca juga: Awal Ramadhan 1445 H Diprediksi Berbeda. Haedar Nashir Sampaikan Pesan Moral!
Haedar juga percaya Pemerintah Indonesia selalu mampu mengayomi masyarakatnya yang majemuk ini. “Saya pikir masalah itu tidak akan jadi problematik ketika pemerintah sendiri ngayomi semua pihak baik ketika (waktu pelaksanaan lebaran) sama, lebih-lebih ketika berbeda,“ ujarnya dikutip dari sangpencerah.id, Ahad (24/3).
Sebelumnya, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Astronomi pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Thomas Djamaludin menyebut waktu pelaksanaan Idulfitri tahun ini akan seragam. “Idul Fitri Insya Allah akan seragam 10 April,“ ujar Thomas Jumat (8/3).
Baca juga: Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1445 H pada 12 Maret 2024, Ini Penjelasannya!
Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1445 H akan jatuh pada 10 April 2024 menurut kriteria baru yang mengacu pada hasil kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Ini sama dengan hasil perhitungan Persyarikatan Muhammadiyah yang sudah menetapkan Idulfitri 1 Syawal 1445 H sebelumnya masuk Bulan Ramadhan.
Thomas mengungkapkan, tinggi bulan di Jakarta pada 9 April 2024 adalah 6,3 derajat dengan elongasi 8,9 derajat. Artinya, ketinggian telah melebihi 3 derajat, sementara elongasi sudah lebih dari 6,4 derajat. “Kalau dilihat dari peta garis tanggal wilayah Indonesia dan sebagian Australia itu sudah memenuhi kriteria MABIMS,” ujar Thomas dalam acara diskusi bertajuk Kriteria Baru MABIMS dalam Penentuan Awal Ramadan, di kantor BRIN Jakarta.
Menurutnya, data juga menunjukkan posisi bulan pada 9 April sudah berada di atas ufuk pada saat terbenam matahari.