Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 12:00

Awal Ramadhan 1445 H Diprediksi Berbeda. Haedar Nashir Sampaikan Pesan Moral!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Haedar Nashir
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir sampaikan pesan moral terkait awal Ramadhan 1445 H yang diprediksi akan berbeda [Foto: beritaalternatif.com]

Klaten, mu4.co.id – Awal Ramadhan 1445 Hijriah tahun ini diperkirakan akan berbeda. Berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor 1/MLM/I.0/E/2024, yang diterbitkan pada 12 Januari 2024 menyebutkan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024 M.

Sementara pemerintah masih harus melaksanakan sidang isbat dan pemantauan Hilal (rukyatulhilal) awal Ramadhan yang dilakukan pada 10 Maret 2024, bertepatan dengan 29 Syaban 1445 H, di 134 titik di seluruh Indonesia. Hasil pemantauan inilah yang nantinya akan menentukan awal puasa Ramadhan.

Meskipun belum ada informasi resmi dari pemerintah tentang awal Ramadhan 2024, Kalender Islam Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama memperkirakan awal puasa Ramadhan 2024 akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024, sehingga diprediksi akan terjadi perbedaan.

Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1445 H

Dikutip dari Sieradmu.com, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan agar kita bersikap dewasa menyikapi perbedaan tersebut.

“Manakala terjadi perbedaan awal puasa, maka kita harus makin dewasa, untuk bisa menghargai perbedaan tersebut,” tutur Haedar Nashir usai menghadiri Festival Al-Qur’an IV Muhammadiyah Boarding School (MBS) di Graha Bung Karno, Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Ahad, (3/3/2024).

Muhammadiyah menurutnya, berharap kepada pemerintah dapat mengayomi semuanya, berdiri tegak terkait dengan adanya perbedaan penentuan awal Ramadhan ormas islam yang ada, termasuk dalam penentuan idul fitri. Idul adha sampai nanti terbit kalender nasional global yang menjadi rujukan.

“Harapan kami pemerintah bisa berdiri tegak diatas perbedaan kebijakan dalam penentuan awal Ramadhan jika terjadi perbedaan,” ucapnya.

Baca juga: Jadwal 1 Ramadhan 2024 Versi Pemerintah, NU, Muhammadiyah dan BMKG. Ada Perbedaan?

Lebih lanjut dijelaskan, Muhammadiyah juga mengimbau untuk memaknai puasa ini untuk memperkuat kekayaan rohani yang berdampak bagi upaya pencegahan korupsi, penyimpangan, demoralisasi yang masih ada di tubuh bangsa kita.

“Puasa tidak hanya ritual agama saja, namun juga melahirkan berbagai sikap mulia yang berpengaruh pada kehidupan bangsa kita,” jelas Haedar.

Baca juga: Kegiatan Sekolah Diliburkan Selama Ramadhan, Tingkat Apa Saja?

Haedar Nashir mengungkapkan, puasa kali ini masih pada masa tahapan pesta demokrasi dimana KPU nanti akan mengumumkan hasil pemilu serentak 2024. Untuk itu Muhammadiyah berpesan semua harus bersatu kembali. Tidak ada lagi friksi politik apalagi perpecahan.

“Manakala ada sengketa-sengketa sudah diurus mereka yang berkontestasi dalam pemilu, sesuai dengan aturan yang ada sehingga kita ini berada pada koridor demokrasi yang tersistem,” ungkap Haedar Nashir. 

[post-views]
Selaras