Media Utama Terpercaya

8 Juni 2025, 02:28
Search

Dimulai Besok, Israel Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Foto: Foto Kolase bendera Palestina dan bendera Israel. [AP/Vincent Thian dan AP/Frank Augstein]

Tel Aviv, mu4.co.id – Kabinet Israel pada Rabu (22/11) menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan kelompok pejuang Hamas dan pembebasan sandera di Gaza, Palestina. Gencatan senjata ini disepakati berlangsung selama empat hari.

“Malam ini, pemerintah telah menyetujui garis besar tahap pertama untuk mencapai tujuan ini, yang menyatakan bahwa setidaknya 50 sandera perempuan dan anak-anak akan dibebaskan selama empat hari, dan selama itu akan diadakan jeda dalam pertempuran. Pembebasan setiap sepuluh sandera tambahan akan mengakibatkan jeda satu hari tambahan,” kata pemerintah Israel dalam sebuah pernyataan dilansir Al Jazeera, Rabu (22/11).

Baca juga: Cina Siap Bantu Hentikan Perang Israel-Palestina

“Pemerintah Israel, [tentara Israel] dan dinas keamanan akan melanjutkan perang untuk memulangkan semua sandera, menyelesaikan pemberantasan Hamas dan memastikan bahwa tidak akan ada ancaman baru terhadap Negara Israel dari Gaza,” imbuhnya pernyataan itu.

Berikut ini rilis lengkap kesepakatan gencatan senjata di akun Telegram Hamas:

  1. Israel akan menghentikan aksi militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk pergerakan kendaraan militer.
  2. Ratusan truk bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis dan bahan bakar, akan diizinkan masuk ke Gaza.
  3. Drone di Gaza Selatan akan berhenti selama empat hari. Mereka akan berhenti di utara selama enam jam per hari, antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat
  4. Selama masa gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza.
  5. Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah Al Deen.

Seperti diketahui, konflik antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023. Serangan mendadak itu kemudian dibalas oleh Israel dengan melakukan pemboman sporadis ke wilayah Gaza hingga hari ini. Netanyahu menyebut Israel sedang dalam perang dan tujuannya adalah memusnahkan Hamas.

Namun kenyataannya, serangan Israel justru membawa kerusakan besar bagi warga sipil. Terhitung sekitar 14.000 jiwa menjadi korban di Gaza.

Baca juga: Tolak Gencatan Senjata, Presiden AS: Ini Tidak Akan Membawa Perdamaian

Israel juga memutus aliran blokade logistik, internet, listrik, dan air ke Gaza, dengan dalih memberikan tekanan bagi Hamas. Namun malah berdampak pada kehidupan warga sipil.

Sumber: detik.com CNBC Indonesia

[post-views]
Selaras