Inggris, mu4.co.id – Duta Besar RI untuk Inggris, Desra Percaya, melaporkan kondisi terkini di sekitar masjid Indonesia di London setelah terjadinya kerusuhan yang menargetkan Muslim dan masjid di negara tersebut.
Desra menyebutkan bahwa keamanan di sekitar masjid yang dikenal sebagai Indonesia Islamic Center (IIC) telah diperketat karena ada demonstrasi di beberapa area yang menargetkan tempat ibadah umat Muslim.
“Dan jangan lupa kita juga punya masjid yang baru pertama kali di London, dan kita lakukan pengetatan ekstra dan alhamdulilah (aman). Jangan sampai terjadi (kerusuhan di masjid Indonesia),” ungkap Desra dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (8/8).
Masjid Indonesia pertama di Inggris, yang terletak di kawasan Neasden, London, mulai beroperasi sejak 2022. Yayasan Indonesian Islamic Centre (IIC) membeli bangunan bekas gereja dan mengubahnya menjadi masjid.
“Alhamdulilah tidak ada (WNI yang terdampak) dan kita juga tidak menginginkan,” ucapnya.
Baca Juga: Gegara Hal Ini, Terjadi Kerusuhan Mahasiswa di Bangladesh!
Desra kemudian menyampaikan bahwa Kedutaan Besar Rakyat Indonesia (KBRI) London menyediakan hotline dan platform media sosial untuk WNI yang ingin melaporkan situasi dan kondisi mereka. Hingga saat ini, tidak ada laporan yang masuk melalui hotline atau media sosial KBRI London.
Pemicu Kerusuhan di Inggris
Inggris mengalami ketegangan setelah protes massa yang berujung pada penyerangan masjid, menyusul penikaman massal di Southport, Merseyside pada akhir Juli. Penikaman tersebut menyebabkan tiga anak meninggal dan sepuluh orang terluka, memicu kemarahan warga.
Kelompok kanan (anti-imigran), memanfaatkan situasi ini dengan menyebarkan informasi palsu yang mengklaim bahwa pelaku adalah seorang Muslim dan imigran.
Demonstrasi di Southport berakhir dengan kacau saat para pengunjuk rasa melemparkan batu bata ke masjid. Protes tersebut kemudian menyebar ke kota-kota lain, termasuk Liverpool dan beberapa kota di Irlandia.
Di Belfast, Irlandia Utara, para demonstran meluncurkan kembang api di tengah ketegangan antara kelompok anti-Islam dan pengunjuk rasa anti-rasisme. Kerusuhan juga melanda Sunderland di timur laut Inggris, di mana massa membakar mobil, kantor polisi, menjarah toko, dan menyerang masjid.
Sebagai tanggapan, pemerintah Inggris berjanji akan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku kerusuhan.
(CNN)