Media Utama Terpercaya

5 Juli 2025, 19:54
Search

Tokoh PP Muhammadiyah dan PBNU Bertemu dan Berbincang Hangat di Makkah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Tokoh PP Muhammadiyah dan PBNU betemu di Makkah [Foto: muhammadiyah.or.d]

Makkah, mu4.co.id – Salah satu makna ibadah haji adalah menyatukan umat dari berbagai dunia tanpa pandang latar belakang suku, warga negara, organisasi hingga mazhab fikih.

Tak terkecuali bagi para tokoh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Para tokoh dari dua organisasi Islam terbesar di dunia ini bertemu di Makkah, Arab Saudi pada Jumat (23/6). Mereka berada di sana dalam rangka melayani jamaah haji Indonesia.

Baca juga: PP Muhammadiyah Silaturahmi ke PBNU, Bahas Tiga Isu Strategis Keumatan dan Kebangsaan

Para tokoh tersebut antara lain Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief yang juga Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dan Wakil Amirul Hajj Indonesia yang juga Ketua PP Muhammadiyah, Saad Ibrahim.

Lalu ada Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar, pendakwah milenial Habib Husein Bin Ja’far Al Hadar, Dubes RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad.

Baca juga: Ketua Umum PP Muhammadiyah Sampaikan Selamat Harlah Satu Abad NU

Menurut Ketua PP Muhammadiyah yang juga Wakil Amirul Hajj Indonesia, M. Saad Ibrahim, pertemuan tersebut terangkai dalam jamuan makan siang di Kantor Sektor 3 Daerah Kerja Makkah.

“Sambil makan kami ngobrol bersama,” ujarnya.

Pertemuan para tokoh dari dua organisasi besar penyangga Indonesia tersebut mengingatkan pada persahabatan antara KH Hasyim Asyari Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah.

Baca juga: Ketua PBNU Ucapkan Terima Kasih Atas Dukungan Muhammadiyah di Acara 1 Abad NU

Tidak hanya bersahabat sejak belia, keduanya pernah dua kali belajar dari satu guru yang sama. Selain itu, keduanya juga sering saling memuji.

Keduanya juga pernah dipertemukan saat berguru ke Haji Rosul alias H Abdul Karim Amrullah (pendiri Sumatra Thawalib, sekolah Islam modern pertama di Indonesia) dan Syekh Muhammad Djamil Djambek.

Ikatan persaudaraan keduanya tidak hanya terjadi saat belajar di Indonesia saja. Saat menimba ilmu di Mekkah, Arab Saudi pada 1903, keduanya sama-sama belajar dari guru yang sama, yakni Syekh Ahmad Khatib, Imam Besar Masjidil Haram. (muhammadiyah.or.id)

[post-views]
Selaras