Media Berkemajuan

26 Maret 2025, 18:42
Search

Temukan Banyak Penderita ODGJ di Batola. Mensos Risma: Jangan Dipasung, Tapi Ditenangkan Dengan Tindakan Medis

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Menteri Sosial, [Mensos] Tri Rismaharini [Foto: detik.com]

Marabahan, mu4.co.id – Menteri Sosial, (Mensos) Tri Rismaharini menemukan banyak warga yang menderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dipasung keluarganya dalam Kunjungan Kerjanya di Kabupaten Barito Kuala (Batola) Kalimantan Selatan (Kalsel) Selasa-Rabu (11-12/06/2024).

Dalam kunjungan kerjanya tersebut menteri yang menjabat di Kabinet Indonesia Maju sejak Desember 2020 itu berkunjung ke Desa Sungai Pitung, Kecamatan Alalak, Barito Kuala, Selasa (11/6/2024) sore. Diketahui kedatangannya tersebut setelah mendengar informasi bahwa di desa tersebut banyak penderita kusta dan juga katarak yang belum tertangani secara layak. Namun, dirinya kaget setelah tiba di lokasi, ternyata banyak warga yang menderita ODGJ yang dipasung keluarganya.

“Awalnya, kita ke sini untuk penanganan kusta dan katarak, ternyata disini ada juga banyak ODGJ yang dipasung karena itu mulai kemarin kita bebaskan,” ujar Risma, dilansir dari kompas.com.

Baca juga: Mensos Risma Lakukan Kunjungan Kerja Ke Batola, Simak Agendanya!

Melihat hal tersebut, Risma pun memerintahkan jajarannya untuk membebaskan ODGJ yang dipasung dan selanjutnya diberikan tindakan medis dengan berkoordinasi bersama puskesmas setempat. Ia mengatakan di Desa Sungai Puting saja pihaknya menemukan 11 ODGJ yang dipasung, sementara 2 lagi berada di desa lainnya. “Yang dua ODGJ lagi itu besok juga kita bebaskan,” ujarnya.

Perempuan berusia 62 tahun itu mengaku heran masih banyak warga yang memasung anggota keluarganya yang ODGJ. Padahal, menurutnya penderita ODGJ tidak boleh lagi dipasung karena bisa ditenangkan melalui tindakan medis. Selain itu, ia juga menyoroti tingginya angka penderita kusta di Desa Sungai Pitung. Ia menyebut, salah satu penyebab kusta karena masih banyak warga yang tidak mengonsumsi air bersih dan kekurangan gizi.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, warga Desa Sungai Pitung mengandalkan air dari sungai yang kurang sehat. Oleh karena itu, agar warga bisa mengonsumsi air bersih siap minum, Risma pun melalui kementerian sosial memberikan bantuan mesin filter air kepada Desa Sungai Pitung dengan kadar PH atau tingkat keasaman di atas 6.

“Jadi yang kita berikan di lokasi ini itu siap minum sehingga masyarakat tidak perlu memasak lagi dengan kemampuan produksi 1,5 liter per detik,” pungkas Risma.

[post-views]
Selaras