Jakarta, mu4.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah mengumumkan bahwa Indonesia secara resmi bergabung sebagai anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Kabar ini juga telah disampaikan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo.
“Saya laporkan ke Pak Presiden. Tadi malam bahwa keanggotaan Indonesia di OECD sudah diterima. Jadi ini merupakan momen bersejarah, Indonesia menjadi negara ASEAN pertama yang diterima daripada OECD dan kedua, negara Asia ketiga setelah Jepang dan Korea,” ujar Airlangga dikutip dari detikfinance, Kamis (22/2).
Airlangga menyatakan bahwa beberapa negara yaitu Australia dan Jepang telah menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung Indonesia dalam proses keanggotaan OECD. Setelah itu, Presiden Jokowi memerintahkan penyusunan peta jalan untuk program Indonesia dalam mencapai keanggotaan OECD.
“Arahan Pak Presiden, roadmap perlu disiapkan,” ujarnya.
Baca Juga: Israel Diduga Halangi Indonesia Gabung OECD, Ini Kata Kemenlu!
“Roadmap ini untuk keanggotaan OECD, berbagai proses diperlukan terutama di regulasi, undang-undang. Namun kita confident karena dalam perjanjian perdagangan hampir semua kita bisa,” lanjutnya.
Airlangga sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah sedang mendorong Indonesia untuk menjadi anggota OECD. Jika berhasil, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang bergabung.
Pertemuan antara Airlangga dan Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann di Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, pada Kamis (10/8/2023) lalu juga membahas minat Indonesia untuk menjadi anggota OECD.
Baca Juga: Indonesia Salah Satu Negara Siswa Tangguh Tertinggi, Direktur OECD Takjub
“Disampaikan bahwa keinginan Indonesia sudah diberitahukan ke-38 anggota dari OECD dan pada prinsipnya mereka menyambut sangat positif karena Indonesia dinilai berhasil dalam kepemimpinan di G20 dan sekarang Bapak Presiden memimpin ASEAN,” ucap Airlangga.
Airlangga menganggap bahwa Indonesia telah memiliki beberapa faktor yang mendukung untuk menjadi anggota OECD, yakni saat pemulihan ekonomi pasca COVID-19, serta berbagai komitmen pemerintah terhadap ekonomi hijau yang dianggap berada pada jalur yang tepat.
Sumber: detikfinance