Mesir, mu4.co.id – Agresi militer Israel menyebabkan dampak yang sangat besar bagi warga sipil Gaza, Palestina. Ribuan korban jiwa terus berguguran terutama anak-anak.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, matinya listrik dan kurangnya pasokan makanan serta minuman di Rumah Sakit (RS) Al Shifa di Jalur Gaza membuat rumah sakit tersebut kesulitan untuk merawat bayi-bayi prematur yang ada disana.
Bahkan dilaporkan, bayi-bayi prematur tersebut harus terpaksa dibungkus dengan kertas aluminium foil untuk memberikan kehangatan.
Baca juga: Pasien Kritis dan Bayi di Inkubator Tewas Satu per Satu di RS Al-Shifa Gaza
Namun, kini telah dilaporkan sebanyak 28 bayi prematur telah dievakuasi dari RS Al Shifa menuju RS Emirati di Rafah, usai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut situasi di Al Shifa bak “zona kematian”, dan setelah berhasil melewati perbatasan Rafah pada Senin (20/11/2023).
Proses evakuasi tersebut bertujuan demi untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan para bayi yang prematur tersebut yang lebih baik. Dan diketahui sebanyak 3 bayi tetap ditrawat di rumah sakit tersebut, termasuk 2 di antaranya atas permintaan keluarga.
Baca juga: Terbukti, Israel Tidak Temukan Apa-Apa di Terowongan Hamas RS Al-shifa
Perawat di bagian perawatan intensif (ICU) RS Emirati, Mohamed Salama menyebut telah menerima bayi-bayi prematur tersebut. Ia mengatakan, “Hari ini (Senin), 28 dari 31 bayi prematur telah tiba di RS kemarin dari kompleks RS Al Shifa di Gaza untuk melanjutkan perawatan di Mesir.
Menteri Kesehatan Mesir Khaled Abdel Ghaffar pun juga melaporkan telah menerima bayi prematur yang dievakuasi dar RS Al Shifa. “Bayi-bayi itu sekarang sedang ditransfer ke rumah sakit yang dilengkapi tim medis dan fasilitas mutakhir untuk menyediakan perawatan medis yang diperlukan mereka,” kata Abdel Ghaffar, Selasa (21/11/2023).
Sumber: cnnindonesia.com