Media Berkemajuan

21 November 2024, 14:47

Ruqyah Syar’iyyah

mu4.co.id – Ruqyah syar’iyyah merupakan sebuah teknik terapi penyembuhan dengan cara membacakan ayat-ayat Al-Quran dan do’a-do’a yang mu’tabaroh kepada pasien/orang yang diruqyah, dengan sesuai kepada ketentuan-ketentuan Al-Quran dan As-Sunnah sebagaimana dicontohkan pada masa Rasulullah ﷺ. Ruqyah juga menjadi salah satu media untuk membentengi diri dari gangguan sihir. 

Landasan Hukum Dibolehkannya Ruqyah Syar’iyyah

Terdapat beberapa hadis tentang ruqyah yang dilakukan oleh Nabi ﷺ. Dalam hadis yang diriwayatkan Aisyah, misalnya, Nabi ﷺ melakukan praktek ruqyah setiap kali hendak tidur. Hadisnya berbunyi: “Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah ﷺ apabila akan tidur, beliau meniup di kedua tangannya, membaca surah mu’awwidzaat (surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan Anl Naas) lalu mengusapkan kedua tangannya pada tubuhnya.” (Muttafaq ‘alaih).

Dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ meruqyah keluarganya yang terkena penyakit. Hadis tersebut berbunyi: “Dari Aisyah ra pula bahwasanya Nabi ﷺ pada suatu waktu menjenguk keluarganya yang sakit. Beliau mengusap dengan tangannya yang kanan dan mengucapkan doa—yang artinya—: “Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah kesukaran -yakni penyakit- ini. Sembuhkanlah, Engkau sajalah yang dapat menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan daripadaMu, yakni kesembuhan yang tidak lagi meninggalkan penyakit.” (Muttafaq ‘alaih).

Selain pada keluarganya, Nabi ﷺ juga pernah mempraktekkan ruqyah kepada sahabatnya yaitu Abu Hurairah. Hadis ini berbunyi: “Dari Abu Hurairah dia berkata, “Nabi ﷺ datang menjengukku, beliau lalu bersabda kepadaku: “Apakah kamu mau aku ruqyah dengan ruqyah yang telah diajarkan Jibril kepadaku?” aku lalu menjawab, “Demi ayah dan Ibuku, tentu ya Rasulullah.” Beliau lantas membaca doa—yang artinya—: ‘Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dan Allah-lah yang menyembuhkanmu dari setiap penyakit yang menimpamu, dari setiap kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.’ Beliau mengucapkannya hingga tiga kali.” (HR. Ibnu Majah).

Bahkan malaikat Jibril pernah meruqyah Nabi ﷺ saat sakit. Hadis ini berbunyi: ”Jibril datang kepada Nabi ﷺ kemudian bertanya: “Wahai Muhammad, kamu sakit?” Nabi ﷺ menjawab: “Ya.” Kemudian Jibril membaca doa (sebagaimana doa yang dibacakan kepada Abu Hurairah di atas).” (HR. Muslim).

Berhati-hati Dengan Pengobatan yang Dapat Merusak Aqidah

Perlu diperhatikan pelaksanaan ruqyah yang sesuai syar’iyyah dengan ruqyah yang mengandung Syirkiyyah (kemusyrikan). Rasulullah ﷺ memberikan rambu-rambu agar jangan sampai praktek pengobatan ini bertentangan dengan akidah. Dalam hadis disebutkan: “Dari ‘Auf bin Malik al-Asyja’i ia berkata: di masa Jahiliyah kami biasa menggunakan ruqyah, maka kami pun bertanya: wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang hal itu. Kemudian Nabi ﷺ menjawab: tunjukkanlah kepadaku ruqyah kalian, tidak apa-apa menggunakan ruqyah selama tidak ada unsur syirik di dalamnya.” (HR. Muslim).

Ruqyah Syirkiyyah biasanya disertai permohonan melalui makhluk ciptaan Allah yang dianggap memiliki kekuatan atau kemampuan menyembuhkan, semisal jin atau arwah orang yang sudah meninggal dunia, atau bahkan memintanya sama sekali tidak kepada Allah tetapi kepada selain-Nya. Atau menggunakan do’a yang biasanya disertai dengan tambahan sesaji atau semacamnya. Inilah pengobatan yang diharamkan.

Al-Qur’an Sebagai Obat Penawar Berbagai Macam Penyakit

Diperkuat oleh hadits-hadits shahih dari Rasulullah ﷺ dan ayat-ayat al Qur’an antara lain;

1.      Surat 41, Fusshilat :44

……..قُلْ هُوَ لِلذِيْنَ ءَامَنُوْا هُدًاوَشِفاءٌ……

Artinya “….Katakanlah, Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar (obat) bagi orang-orang yang beriman….”

2.      Surat 17, Al Isra ayat 82

وَنُنَزِلُ مِنَ القرْآنِ مَا هُوَ شِفآءٌوَرَحْمَة ٌلِلمُؤْمِنِيْنَ ….

Artinya “Dan Kami turunkan dari Al Qur’an sesuatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…….”

3.      Surat 10, Yunus ayat 57

يَأيُهَا الناسُ قدْ جَاءَتْكمْ مَوْعِظة ٌمِنْ رَبِكُمْ وَشِفآءٌ لِمَا فِى الصُدُوْرِوَهُدًى وَرَحْمَة ٌلِلمُؤْمِنِيْنَ

“Hai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian, dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.

Hadits yang cukup panjang, Riwayat Imam Bukhari dari Abu Sa’id Al Khudhri yang intinya “Beberapa orang shahabat Nabi yang pergi ke suatu desa, kemudian ada orang yang minta diobati karena disengat binatang, kemudian shahabat membacakan surat Al Fatihah dan menyemburkan air liurnya ke luka tersebut, ternyata sembuh. Lalu shahabat tersebut diberi upah seekor kambing. Setelah hal itu di laporkan kepada Rasulullah ﷺ, maka Rasulullah ﷺ tertawa sambil berkata “Apa yang kalian ketahui, sesungguhnya  itu adalah ruqyah, ambillah kambing itu dan berikan kepadaku sebagiannya”

4.      Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah berpendapat bahwa “Jika ada beberapa perkataan yang mempunyai kekhususan dan manfaat di dalam mengucap ruqyah, maka sudah tentu akan lebih bermakna khusus dan bermanfaat, jika itu adalah ayat-ayat Allah”. 

Berikut ini kumpulan do’a ruqyah syar’iyyah yang diajarkan Rasulullah ﷺ dari ayat-ayat Al-Qur’an: