Banjarmasin, mu4.co.id – Di penghujung tahun 2022, Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Selatan (Kalsel) mengadakan kegiatan Refleksi Akhir Tahun dan Bakti Sosial.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di desa Kamawakan, kecamatan Loksado kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) pada Ahad dan Senin, 25 – 26 Desember 2022 melibatkan unsur PW Pemuda Muhammadiyah dan seluruh Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah se-Kalimantan Selatan sebanyak kurang lebih 50 orang.
Tema yang diangkat yaitu “Dakwah Menggembirakan, Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Selatan.” Dengan agenda utamanya berupa bina mualaf di desa Kamawakan dan bakti sosial.
Wakil ketua bidang dakwah PW Pemuda Muhammadiyah Kalsel, ustadz Mim Fadhli Rabbi berharap kegiatan ini dapat menyemarakkan syiar Islam dan menepis sinyalemen negatif sebagian orang terhadap dakwah Islam. Ustadz Mim menambahkan, “Ini merupakan pilot project bidang dakwah bina mualaf di desa pedalaman yang sudah diakui oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan mudah-mudahan menjadi perhatian khusus di kancah nasional dan warga persyarikatan di Kalimantan Selatan.”
Kegiatan bakti sosial yang didukung oleh Lazismu Kalimantan Selatan dan UPZ Bank Kalsel ini membagikan sembako kepada warga desa Kamawakan, bahkan penerima bantuan tersebut tidak hanya ditujukan kepada warga mualaf tetapi juga diberikan kepada masyarakat yang beragama lain tanpa membedakan status.
Selain itu dilaksanakan juga pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat sekitar, pengobatan bekam serta gotong royong membangun siring sungai yang letaknya berdekatan dengan masjid Istiqamah di desa Kamawakan.
Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Kalsel, dr. H. Meldy Muzada Elfa juga berpesan agar kegiatan dakwah Meratus ini harus dilaksanakan secara kontinyu meskipun kepemimpinannya akan berakhir di 2023.
“Beberapa desa binaan mualaf seperti Patikalain, Papagaran dan Kamawakan harus terus dibina secara berkelanjutan agar perjuangan dakwah tidak jalan ditempat. Besar harapan saya kegiatan ini dapat di-support oleh seluruh komponen baik internal Muhammadiyah maupun lembaga eksternal Muhammadiyah.” tutup dr. Meldy.
