Israel, mu4.co.id – Menurut laporan dari surat kabar Israel Haaretz, terjadi peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam transfer senjata dari Amerika Serikat (AS) ke Israel, menandai peristiwa yang luar biasa dalam hubungan kedua negara tersebut.
Haaretz menggambarkan lonjakan transfer senjata itu sebagai ‘jembatan udara dan laut yang belum pernah terjadi sebelumnya’ dalam sejarah Israel.
Khaberni News melaporkan bahwa tujuan dari transfer senjata tersebut adalah untuk menyediakan senjata dari Amerika Serikat kepada negara yang mendudukinya, guna mendukung operasi militer di Jalur Gaza.
Menurut Haaretz, jembatan ini melibatkan minimal 100 penerbangan dari pangkalan AS di seluruh dunia.
Baca Juga: Militer Israel Tangkap Pemimpin Brigade Al Qassam, Ini Kejadiannya!
Selain itu, ada ratusan penerbangan yang dilakukan oleh perusahaan pelayaran udara dan laut, yang merupakan operasi pasokan militer yang berlangsung selama lima bulan setelah dimulainya perang di Gaza.
Data pelacakan penerbangan yang dipercayai oleh Haaretz menunjukkan bahwa sekitar 140 pesawat angkut militer telah tiba di Israel sejak dimulainya perang, termasuk sekitar 70 pesawat C-17 milik Angkatan Udara AS, yang sebagian besar mendarat di pangkalan udara Nevatim di Gurun Negev.
Selain itu, 150 kapal kargo membawa senjata dan amunisi tambahan melalui jalur perairan laut. Laporan media AS juga mengungkapkan bahwa Israel telah menerima suplai senjata dan amunisi dalam 100 operasi rahasia sejak awal perang, termasuk puluhan ton peluru 155 mm, puluhan ribu bom berpemandu, rudal udara-ke-darat model ‘Hellfire’, dan drone.
“Menurut anggota parlemen, pemerintahan Presiden AS Joe Biden memilih untuk tidak memberi tahu Kongres tentang operasi ini karena harga barang-barang tersebut relatif rendah, sehingga mengecualikan mereka dari prosedur yang diperlukan,” tulis laporan tersebut menjelaskan kalau prosedur pengiriman ini tidak melalui Kongres AS, dilansir dari Tribunnews, Kamis (14/3).
Baca Juga: Israel Krisis Senjata, Dua Negara Ini Hentikan Pasokan Amunisi
Kesepakatan rahasia tersebut hanya merupakan sebagian kecil dari jumlah besar pengiriman senjata ke Israel sejak dimulainya perang.
Laju penerbangan kargo AS meningkat secara signifikan dalam tiga bulan pertama, tetapi kemudian menurun dalam dua bulan terakhir. Masalah ini tidak hanya terjadi pada pesawat AS, karena ada juga aktivitas yang signifikan dari pesawat kargo Angkatan Udara Israel ke dan dari pangkalan AS dan negara lain.
Ini menunjukkan bahwa Israel juga mengambil inisiatif untuk mendapatkan suplai persenjataan.
Selain 30 penerbangan oleh perusahaan kargo udara Israel antara pangkalan Nevatim dan Dover di AS, Kementerian Pertahanan Israel menyatakan bahwa mereka berpartisipasi dalam pengangkutan senjata dan amunisi, dan frekuensi penerbangan ini tidak berkurang dalam dua bulan terakhir.
Sumber: Tribunnews