Banjarmasin, mu4.co.id – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan PP Muhammadiyah akan mengelola eks lahan tambang PT Adaro Energy di Kalimantan Selatan.
Ia menyebut perizinan pengelolaan tambang oleh ormas keagamaan masih berproses, dengan NU dan Muhammadiyah sebagai dua ormas yang telah ditetapkan untuk mengelola lahan tambang.
“Kalau NU sudah selesai, Muhammadiyah sekarang sudah turun juga. Kita sudah positif. Kita pakai yang eks-Adaro (untuk Muhammadiyah),” ucap Bahlil dikutip dari Banjarmasin Post, Ahad (12/1).
Eks lahan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) milik PT 9Adaro Energy Indonesia Tbk di Kalimantan Selatan memiliki luas 7.437 hektar.88
Baca Juga: Pensiun Dari Menteri, Muhadjir Effendy Akan Kelola Tambang Muhammadiyah
Izin kelola tambang untuk ormas keagamaan diatur dalam PP Nomor 25 Tahun 2024. Pemerintah menyiapkan enam lahan eks PKP2B untuk dikelola ormas keagamaan.
Lahan tambang yang disiapkan terdiri dari eks PKP2B KPC, Arutmin, Kendilo, Adaro Energy, MAU, dan Kideco, yang merupakan PKP2B generasi I hasil penciutan lahan.
Untuk Muhammadiyah, pemerintah awalnya mempertimbangkan eks PKP2B Adaro atau Arutmin, tetapi kini menetapkan eks PKP2B Adaro Energy.
Sebelumnya, NU yang sudah lebih dulu mengajukan izin pengelolaan tambang, telah mendapatkan lahan eks PKP2B milik PT Kaltim Prima Coal (KPC).
(Banjarmasin Post)