Jakarta, mu4.co.id – Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, mengungkapkan bahwa tahun ini Pos Indonesia akan menjalankan digitalisasi dan transformasi teknologi. Langkah ini diambil sebagai strategi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan di masa depan.
Faizal mengatakan sektor pertama yang akan menjadi target digitalisasi yaitu pada bagian sortir. Sistem kerja sortir manual nantinya akan dialihkan dengan robot.
Faizal menjelaskan hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya tetap atau fixed cost, di mana pengeluaran paling banyak digunakan untuk membayar gaji karyawan.
Baca Juga: Alami Kebangkrutan, Pabrik Pembuat Ban Ini PHK Ratusan Pekerja!
“Penggunaan robotik dan digitalisasi kita perluas, supaya apa, dengan robot kan lebih efisien, kerja 24 jam, tidak ada salah sortir karena human error, tidak ada rusak karena barang dilempar-lempar,” ucap Faizal, dikutip dari VIVA, Kamis (13/6).
Lebih dari 1.000 karyawan PT Pos Indonesia akan pensiun. Beberapa karyawan yang pensiun itu merupakan karyawan yang diminta pensiun dini.
“Mungkin ya terpaksa jadi kita akan tawarkan pensiun dini kepada karyawan yang terkena dampak dari otomatisasi dan digitalisasi. (PHK) nggak nggak masif, itu kan bertahap kira-kira seperti itu,” tuturnya.
Baca Juga: 4 Pabrik Tekstil Tutup. Ribuan Buruh di PHK, Ini Alasannya!
Faizal mengungkap PHK massal ini akan dilakukan secara bertahap dan perusahaan akan mengganti karyawan dengan merekrut sekitar 10 persen atau sekitar 100 sampai 150 karyawan baru.
“Sekitar 100-150 orang saja, kita rekrut langsung yang sarjana, sedangkan yang karyawan seperti jaga loket, yang antar kita ganti dengan kemitraan. Jadi polanya bukan karyawan tetap atau karyawan kontrak, tapi melalui kemitraan, sangat efektif dan itu yang menyelamatkan kita,” ucapnya
Posisi yang mengawali PHK yaitu petugas sortir. Sistem kerja sortir manual akan digantikan oleh robot sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan menggunakan teknologi modern.
(liputan6, Viva)
