Jakarta, mu4.co.id – Para gubernur bank sentral negara-negara anggota ASEAN sepakat memperkuat sistem transaksi lintas batas, termasuk penggunaan mata uang lokal, berdasarkan hasil Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN ke-12 (ASEAN Finance Ministers’ and Central Bank Governors’ Meeting/AFMGM) di Kuala Lumpur, Malaysia pada 10 April 2025.
Di sela pertemuan tersebut, bank sentral Kamboja atau National Bank of Cambodia (NBC) resmi mengumumkan partisipasinya dalam inisiatif Regional Payment Connectivity (RPC) saat peluncuran fase kedua QR Connectivity Malaysia-Kamboja pada 8 April 2025.
RPC sendiri untuk mendorong pembayaran lintas batas yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif, antara lain melalui sistem pembayaran cepat dan QR, guna memperkuat integrasi keuangan, fasilitasi perdagangan, remitansi, serta akses pasar bagi UMKM di kawasan.
“Bergabungnya NBC ke dalam RPC memperkuat integrasi keuangan kawasan Asia Tenggara. Partisipasi yang terus meningkat ini mencerminkan potensi besar RPC dalam memperluas kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN dan sekitarnya,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dikutip Minggu (13/04/2025).
Dalam pertemuan tersebut mereka juga menegaskan kembali komitmen bersama terhadap stabilitas keuangan dan pendalaman integrasi regional, serta turut mendorong kolaborasi untuk memperluas akses keuangan dan meningkatkan manajemen likuiditas guna mendukung perdagangan dan investasi intra-ASEAN, termasuk melalui Pedoman Operasional Model untuk Kerangka Kerja Transaksi Mata Uang Lokal atau Local Currency Transaction (LCT) di ASEAN.
Dalam hal ini, regulator keuangan dan bank di ASEAN sepakat untuk berkolaborasi guna mengembangkan ekosistem regional untuk memerangi fraud dan scam dengan mengintegrasikan strategi mitigasi pra dan pasca penipuan untuk mengatasi ancaman yang terus berkembang.
“Kami sangat mendesak lembaga keuangan dan bisnis untuk terlibat aktif dalam dan mempromosikan inisiatif pembayaran lintas batas regional. Dukungan industri dan sektor swasta sangat penting tidak hanya untuk memajukan pembayaran digital tetapi juga dalam meningkatkan inklusi sosial-ekonomi di seluruh wilayah,” kata para gubernur dan menkeu ASEAN.
(cnbcindonesia.com)