Jakarta, mu4.co.id – Rencana pembatasan subsidi BBM dijadwalkan akan selesai dan dilaksanakan pada tahun 2024 ini. Dalam kebijakan terbaru, disebutkan bahwa kendaraan bermotor dan mobil dengan mesin tertentu tidak akan dapat mengisi Pertalite.
Menurut Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), ada dua opsi kendaraan yang tidak diizinkan menggunakan BBM Subsidi Pertalite. Pembatasan tersebut direncanakan akan diberlakukan oleh pemerintah mulai tahun 2024 ini.
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, aturan tersebut akan disesuaikan dengan revisi Peraturan Presiden (Perpres) nomor 191 tahun 2014.
Hanya motor dengan kapasitas silinder di bawah 150 cc masih diizinkan menggunakan Pertalite.
Sedangkan mobil, ada dua opsi yang diajukan. Opsi pertama adalah melarang semua kendaraan dengan plat hitam menggunakan Pertalite. Opsi kedua adalah hanya memperbolehkan mobil dengan kapasitas di bawah 1.400 cc untuk menggunakan Pertalite.
Baca Juga: Viral Larangan Isi BBM Subsidi Jika Telat Bayar Pajak, Ini Kata Pertamina!
“Mobil pelat hitam ada dua skenario, seluruh mobil pelat hitam akan dilarang atau opsi dua mobil dengan kapasitas maksimum 1.400 cc nah ini revisi yang kita ajukan opsinya,” ucap Abdul, Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim, dikutip dari TribunPontianak, Sabtu (6/4).
Pertamina telah menguji coba pembatasan penggunaan Pertalite bagi kendaraan yang belum terdaftar dalam Program Subsidi Tepat MyPertamina. Mereka hanya diperbolehkan mengisi maksimal 20 liter Pertalite per hari. Lain hal dengan pengguna MyPertamina yang tidak ada pembatasan pengisian.
Mesin yang cocok menggunakan Pertalite memiliki tingkat kompresi antara 9:1 dan 10:1.
Berikut ini daftar motor yang dapat mengisi Pertalite setelah revisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014:
Yamaha
- Grand Filano, 125 cc
- Fazzio, 125 cc
- FreeGo, 125 cc
- Gear, 125 cc
- X-Ride, 125 cc
- Mio M3, 125 cc
- Fino, 125 cc
- Jupiter Z1, 113 cc
- Vega Force, 113 cc
Honda
- BeAT, 110 cc
- BeAT Street, 110 cc
- Genio, 110 cc
- Scoopy, 110 cc
- Vario 125, 125 cc
- ST125 Dax, 125 cc
- Monkey, 125 cc
- Revo Fit, 110 cc
- Revo X, 110 cc
- Supra X 125, 125 cc
- Super Cub C125, 125 cc
- CT 125, 125 cc
Kawasaki
- Z125 Pro, 125 cc
Suzuki
- Burgman Street 125EX, 125 cc
- Avenis 125, 125 cc- NEX II, 113 cc
- NEX Crossover, 113 cc
- Adress FI, 113 cc
- Adress Playful, 113 cc
Vespa
- LX 125 i-Get, 125 cc
- S 125 i-Get, 125 cc
TVS
- NTORQ 125, 125 cc
- Callisto 125, 125 cc
- TVS Max 125, 125 cc
- XL 100 Heavy Duty, 100 cc
- Rockz, 125 cc
- Neo XR, 110 cc
Berikut daftar mobil yang dapat mengisi Pertalite:
Toyota:
- Agya 1.197 cc
- Calya 1.197 cc
- Raize 998 cc dan 1.198 cc
- Avanza 1.329 cc
Daihatsu
- Ayla 998 cc dan 1.197 cc
- Sigra 998 cc dan 1.197 cc
- Sirion 1.329 cc
- Rocky 998 cc dan 1.198 cc
- Xenia 1.329 cc
Suzuki
- Ignis 1.197 cc
- S-Presso 998 cc
- Honda
- Brio 1.199 cc
Baca Juga: Harga BBM 1 Maret 2024 Naik, Ini Penyebabnya!
Kia
- Picanto 1.248 cc
- Seltos bensin 1.353 cc
- Rio 1.348 cc
Wuling
- Formo S 1.206 cc
Nissan
- Kicks e-Power 1.198 cc
- Magnite 999 cc
Mercedes-Benz
- A-Class 1.332 cc
- CLA 1.332 cc
- GLA 200 1.332 cc
- GLB 1.332 cc
DFSK
- Super Cab diesel 1.300 cc
Peugeot
- 2008 1.199 cc
Volkswagen
- Tiguan 1.398 cc
- Polo 1.197 cc
- T-Cross 999 cc
Tata
- Ace EX2 702 cc
Renault
- Kiger 999 cc
- Kwid 999 cc
- Triber 999 cc
Audi
- Q3 1.395 cc
Adapun jenis motor dan mobil selain dari daftar yang sudah tertera, maka dilarang mengisi BBM Pertalite di SPBU Pertamina.
Sumber: TribunPontianak